Kasus korupsi tujuh PNS di Pemandian Bektiharjo tidak kunjung jelas hingga sekarang. Meski ketujuhnya telah ditetapkan tersangka saat terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Agustus 2016, namun mereka belum juga ditahan.
Tujuh PNS di Pemandian Bektiharjo yang tertangkap saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh petugas kepolisian Polres Tuban pada Minggu, 21 Agustus 2016 telah resmi menyandang status tersangka.
Seorang pria asal Surabaya meninggal di Sendang Pemandian Bektiharjo, Sabtu (5/11/16) sekira pukul 07.30 WIB.<br /><br />Pria tersebut bernama Nastain (50), swasta, warga yang beralamat di Jalan Margodadi gang III No.49 Surabaya.
Kasus ketujuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban di lingkungan pemandian Bektiharjo belum melangkah ke proses hukum selanjutnya.
Ratusan warga Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, memadati sendang di area wisata pemandian Bektiharjo, Sabtu (1/10/2016) malam. Mereka menggelar ritual barik'an atau sedekah untuk menyambut malam 1 Suro atau 1 Muharram 1438 Hijriah.
Masyarakat yang menghabiskan liburan di pemandian Bektiharjo saat ini mengeluhkan tarif parkir yang dinilai mahal.
Pengacara ketujuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bektiharjo, M.Soleh, yang menyatakan bahwa uang korupsi karcis masuk pemandian disetor di Goa Akbar dibantah oleh KaUPT Tempat Rekreasi Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Heru Trijatmika.
Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Farid Achmadi, menyerahkan semua proses hukum yang menjerat ketujuh anak buahnya kepada pihak Kepolisian.
Uang hasil korupsi berjamaah yang dilakukan tujuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tempat Wisata Pemandian Bektiharjo diduga tidak hanya dinikmati pegawai di lingkungan wisata pemandian tersebut. Tetapi di luar itu juga ada pegawai yang disinyalir ikut menikmati pundi-pundi rupiah dari hasil penggelapan tiket masuk pemandian.
Tidak ditahannya tujuh Pegawai Negara Sipil (PNS) Pemandian Bektiharjo di lingkungan Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, setelah Ditetapkan sebagai tersangka mengundang sejumlah tanda tanya.
