Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan anggaran yang cukup besar di tahun 2016 untuk Kabupaten Tuban, salah satunya untuk penanganan bencana banjir. Bahkan, kisaran dananya mencapai angka miliaran rupiah.
Pasca surutnya banjir sungai avur atau pembuangan yang melintas di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, dimanfaatkan oleh warga untuk menangkap ikan. Oleh sebab itu, tampak puluhan warga Dusun Geger, Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, berbondong-bondong mencari ikan.
Petani Desa Sumurgung, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban tampaknya akan gigit jari. Sebab gagal panen yang dialaminya akibat tanggul avur jambon jebol ternyata tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tuban.
Hujan disertai angin kencang pada Jumat (26/2/2016) yang menumbangkan beberapa pohon milik Perhutani hingga kawasan hutan lindung krawak di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, mendapat perhatian dari Polsek setempat.
Tinggi Muka Air (TMA) di Bengawan Solo mengalami kenaikan cukup signifikan dalam dua hari terakhir. Pagi ini papan duga yang ada di Karangnongko, Bojonegoro mengalami kenaikan dari 27.80 peilschal menjadi 28.00 peilschal. Sehingga, wilayah Tuban juga siap-siap dihantam banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, selama dua jam terakhir. Air menerjang sejumlah tempat dengan ketinggian bervariasi.
Intensitas curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini, membuat sejumlah wilayah di Tuban kebanjiran. Bahkan banjir ini kerap membuat petani harus gagal panen, karena tanaman yang mereka tanam terendam air. Tak hanya itu, kerusakan infrastruktur juga terjadi, seperti tanggul jebol dan jembatan putus. Hal tersebut membuat Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menjelaskan terkait macam banjir.
Selama beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban diterjang banjir. Mulai dari luapan Bengawan Solo, luapan Avur, ataupun berasal dari banjir bandang.
Dua sekolah yang ada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, terpaksa libur dari aktivitas belajar mengajar karena banjir, Senin (22/2/2016). Sekolah yang terpaksa meliburkan siswa-siswinya adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Mandirejo, dan Raudlatul Athfal (RA/setingkat TK) Desa Mandirejo. Pantauan di lapangan, bangunan dua sekolah ini tergenang sampai 70 centimeter dan air sampai naik ke lantai kelas. Anak-anak yang awalnya berangkat sekolah dengan telanjang kaki karena harus menerjang banjir, harus kembali ke rumah dan tidak jadi belajar, lantaran banjir masuk area sekolah.