
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Polisi Tuban melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tuban mengecek terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jumat (14/3/2025). Langkah ini diambil sebagai respons atas informasi yang beredar di masyarakat terkait dugaan pengoplosan bahan bakar.
Dalam kegiatan ini, tim Tipidter yang dipimpin langsung oleh Kanit Tipidter, Iptu I Made Riandika Darsana, menyasar beberapa SPBU, termasuk SPBU Sleko dan SPBU di Jalan Manunggal. Fokus utama pengecekan adalah memastikan tidak adanya pencampuran Pertamax dengan Pertalite yang dapat merugikan konsumen.
"Kegiatan pengecekan ini kami lakukan atas dasar informasi yang berkembang di masyarakat. Ada dugaan Pertamax dioplos dengan Pertalite, sehingga kami turun langsung untuk memastikan kualitasnya," ujar Iptu Riandika.
Dalam proses pengecekan, petugas melakukan dua langkah utama. Pertama, mereka mengambil sampel BBM di SPBU untuk dibandingkan kualitasnya antara Pertalite dan Pertamax. Kedua, dilakukan pengukuran takaran dengan cara mengeluarkan 1 liter BBM dari pompa digital ke wadah khusus untuk memastikan kesesuaian volume.
"Hasil pengecekan menunjukkan bahwa takaran BBM sudah sesuai standar. Untuk memastikan lebih lanjut kualitasnya, kami juga membawa sampel ke Pertamina guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.
Dari hasil pengecekan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi ragu terhadap kualitas BBM yang dijual di SPBU. Langkah ini juga bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran tanpa adanya keresahan terkait bahan bakar.
"Kami menegaskan, jika ada SPBU yang nekat melakukan pengoplosan, masyarakat diminta segera melapor. Kami akan langsung menindak tegas pelaku," tegas Riandika.
Pihak kepolisian memastikan kegiatan seperti ini akan terus berlanjut di SPBU lain di Kabupaten Tuban guna memberikan jaminan kenyamanan bagi masyarakat.
Sementara itu, Pengawas SPBU Sleko, Suyono, menegaskan bahwa pihaknya selalu mengikuti aturan dari Pertamina dan memastikan stok BBM aman selama periode Lebaran.
"Kami selalu memesan 32 ton BBM setiap hari, sehingga pasokan tetap stabil meskipun ada isu yang beredar di masyarakat," pungkasnya.
Dengan adanya pengawasan ketat ini, diharapkan masyarakat bisa lebih tenang dalam menggunakan BBM serta lebih sadar akan pentingnya melaporkan jika ada indikasi kecurangan di SPBU.
[Al/Rof]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published