
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kapal tanker MT Ronggolawe 09 dilaporkan terbakar pada Kamis, 13 Maret 2025, sekitar pukul 05.30 WIB di Laut Lamongan. Kapal bunker milik PT Lintas Nusantara Harapan Gresik itu tengah berlayar dari Gresik menuju Lamongan ketika insiden terjadi.
Kebakaran bermula saat MT Ronggolawe 09 melakukan transfer bahan bakar minyak (BBM) jenis HSD sebanyak 25 ton ke TB Rosalyn 08 tanpa pemberitahuan bunker. Proses transfer yang dilakukan tanpa pemberitahuan kedatangan kapal (PKK) ini berujung petaka.
Pada pukul 06.00 WIB, ledakan hebat mengguncang kapal, disusul kobaran api besar di dek tangki nomor 3. Seluruh anak buah kapal (ABK) panik dan melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Sementara itu, MT Ronggolawe 09 hanyut ke arah timur dalam kondisi api masih berkobar.
Upaya pemadaman dimulai pukul 09.00 WIB dengan mengerahkan beberapa kapal bantuan, di antaranya TB Prameswari 01, AHTS ETZOMER 505, TB Servewell Stable, dan CB Manta. Sekitar pukul 10.00 WIB, api yang menjalar ke TB Rosalyn 08 dan TK Joecline 08 berhasil dipadamkan oleh TB Pinguin 02.
Api di MT Ronggolawe 09 mulai mereda pada pukul 12.30 WIB, hingga akhirnya padam sepenuhnya pada pukul 13.40 WIB setelah dilakukan proses pendinginan lambung kapal.
Insiden ini mengakibatkan empat ABK hilang dan masih dalam pencarian. Selain itu, dokumen kapal tidak ditemukan, sementara dampak pencemaran nihil. Total kerugian akibat kebakaran ini belum dapat dipastikan.
Kepala Kantor KSOP Kelas III Tanjung Pakis, Capt. Subuh Fakkurochman, S.E., M.H., M.Mar, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpolair Res Lamongan, keagenan kapal, serta berbagai stakeholder untuk menangani insiden ini.
"Beberapa kapal bantuan, termasuk dari Pertamina EP Sukowati dan ExxonMobil Cepu Limited, juga dikerahkan untuk pemadaman dan pencarian korban," ujar Capt. Subuh.
Operasi pemadaman dipimpin langsung oleh Ka. KSOP Kelas III Tanjung Pakis bersama Kasie KBPP, dengan mengerahkan TB Servewell Stable, CB Manta, TB Tanjung Bahari, dan TB Servewell Stable.
"Proses pencarian terhadap empat ABK yang hilang masih terus dilakukan," imbuhnya.
Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran serta mengevaluasi kemungkinan kelalaian dalam prosedur transfer BBM yang dilakukan tanpa pemberitahuan.
Kejadian ini menjadi peringatan serius akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi keselamatan dalam operasional kapal.
[Al/Rof]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published