Agar Pilkada Damai, FKUB Tuban Ajak Masyarakat Hargai Perbedaan

Reporter : Sri Wiyono

blokTuban.com – Di Kabupaten Tuban dalam pilkada serentak 27 November nanti dimungkinkan bakal ada dua pasangan calon yang akan bertanding. Sebab, sampai pendaftaran di KPU ditutup, hanya dua bakal pasangan calon (bapaslon) yang mendaftar.

Persaingan dalam pilkada tak jarang menimbulkan gesekan antarpendukung pasangan calon. Sehingga menimbulkan potensi kerusuhan. Terlebih jika gesekan itu dibumbui dengan isu agama atau atau kepercayaan, konflik yang terjadi bisa melebar.

Hal itulah yang ingin dihindari dalam pilkada di Kabupaten Tuban. Sebab, Tuban pernah punya pengalaman buruk di masa lalu terkait dampak  gesekan akibat pilkada. Luka itu masih membekas dan masih terasa hingga kini.

Sehingga, sedini mungkin semua potensi gesekan tersebut berusaha untuk diurai, sehingga pelaksanaan pilkada Tuban bisa berjalan aman dan damai dengan menghasilkan pemilin yang berkualitas dan sesuai harapan masyarakat.

Pesan itulah disampaikan dalam Sosialisasi Regulasi PemerintahTerkait Kerukunan Umat Beragama (KUB) Menyambut Pemilu Damai di Kabupaten Tuban Tahun 2024. Acara yang digelar di gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Rabu (4/9/2024) tersebut digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tuban bekerjasama dengan Kemenag.

Acara diikuti oleh seluruh pengurus FKUB, FKUB Putri, perwakilan Gema Utama, perwakilan mahasiswa, Kepala KUA dan Penyuluh Agama Islam. Ketua FKUB Kabupaten Tuban Kasduri mengucapkan terimakasih kepada Kepala Kemenag atas bantuan operasional FKUB.

"Terimakasih juga untuk tempat yang sangat representatif ini sehingga kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan nyaman," ujarnya.

Kegiatan ini juga bertujuan menciptakan kerukunan antarumat beragama dalam menyambut pemilukada damai tahun 2024 di Kabupaten Tuban, agar masyarakat antaragama bisa menjaga pelaksanaan pemilu daerah yang dapat berjalan dengan baik dan menjaga kondusifitas.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum saat membuka acara berpesan kepada peserta untuk terus merawat kerukunan  umat beragama. Menurutnya ada tiga tantangan besar saat ini.

"Pertama banyaknya praktek beragama yang ekstrim, klaim kebenaran dari masing-masing agama dan semangat beragama yang tidak selaras dengan NKRI," tuturnya.

Umi juga menyampaikan agar 5 esensi ajaran agama yakni kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang dan taat konstitusi terus dikembangkan dan disosialisasikan di tengah masyarakat. Indonesia, dia sebut sebagai negara dengan tingkat toleransi yang tinggi, dan itu dia minta untuk terus dijaga.

Ia juga menyinggung kedatangan Sri Paus ke Indonesia yang membawa tiga tema yaitu, iman, persaudaraan dan bela rasa.

"Agama apapun itu kalau imannya kuat akan timbul rasa saling menyayangi kepada sesama tidak hanya yang seagama tapi juga lain agama," imbuhnya.

Materi disampaikan oleh tiga orang narasumber. Pertama materi Kebijakan Kementerian Agama Dalam Pembinaan FKUB di Kabupaten Tuban oleh Kasubag TU Kemenag Tuban Qosim. Materi kedua Pentingnya Wawasan Kebangsaan dalam Menciptakan Pemilu Damai tahun 2024 oleh Kepala Bidang Kesatuan Bangsa pada Bakesbangpol Kabupaten Tuban Herry Muharwanto.

Sedang materi ketiga tentang Peran Bhabinkamtibmas untuk Menjaga Kerukunan dalam Rangka Pemilu 2024 oleh Kepala unit Bhabinkamtibmas Polres Tuban, Triyono. Acara dipandu oleh Sekretaris FKUB, Amenan. 

Qosim Kasubag TU Kemenag menjelaskan soal Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika sudah final bagi Indonesia. Meski dalam praktik di kehidupan sehari-hari  ada tantangan dan kendala. Dia menyebut Penyuluh Agama Islam bisa menjadi dan harus menjadi penggerak utama kerukunan umat beragama, termasuk terkait pilkada agar bisa berjalan damai tanpa ada gesekan di masyarakat.

Sementara Herry Muharwanto menjelaskan tentang pentingnya wawasan kebangsaan dalam  menciptakan pilkada damai di Kabupaten Tuban. Kenapa wawasan kebangsaan penting ? Karena menurut dia, wawasan kebangsaan mengarah pada kerukunan, pesatuan dan kesatuan. Utamanya jelang pilkada, jangan sampai timbul pertentangan.

‘’Berbeda pilihan boleh tapi bisa menerima dan menghargai karena tujuannya sama, yakni untuk membangun bangsa dan daerah. Indikator keberhasilan pilkada adalah jika berlangsung aman lancar damai, partisipasi tinggi, tidak terjadi konflik dan  pemerintahan berjalan lancar baik di pusat maupun daerah,’’ jelasnya.

Sedang terkait Bhabinkamtibmas narasumber daru Polres Tuban menyebu, bahwa jumlah Bhabinkamtibmas di Tuban masih belum menjangkau seluruh wilayah. Disebutkan di Kabupaten Tuban terdapat 328 desa/kelurahan, namun hanya ada 186 Bhabinkamtibmas yang bertugas. Sehingga di sejumlah wilayah satu Bhabinkamtibmas bisa merangkap menjadi Bhabinkamtibmas di desa lain.[ono]