Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dengan dukungan penuh dari SKK Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah Lamongan, serta TNI dan Polri, telah melakukan penanaman dan pembibitan 35.000 pohon bakau di Sedayu Lawas, Lamongan.
Kegiatan kerja bakti ini melibatkan 50 relawan EMCL dan lebih dari 150 pemangku kepentingan. Langkah ini merupakan bukti nyata dari EMCL dan para pekerjanya bersama masyarakat dalam berkontribusi pada pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati daerah pesisir, pengembangan ekonomi lokal, serta masa depan rendah emisi karbon, sesuai dengan komitmen penghijauan SKK Migas IOG 4.0.
Selain penanaman pohon, acara ini juga dimeriahkan dengan Festival Sambal dan Olahan Laut, yang bertujuan mendukung pengembangan ekonomi dan potensi pariwisata kuliner lokal. Prakarsa ini sejalan dengan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI).
Kerja bakti ini juga menjadi bentuk syukur dan terima kasih atas kolaborasi semua pemangku kepentingan, termasuk para nelayan, yang telah mendukung kelancaran operasi produksi Blok Cepu. Hal ini memungkinkan pengapalan ke-1000 minyak Blok Cepu dari FSO Gagak Rimang terlaksana dengan aman, andal, dan efisien.
Dukungan tersebut termasuk ketaatan pada aturan Zona Terlarang Terbatas FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban dan menjaga keselamatan bersama melalui kampanye "Ojo Parek Parek FSO Gagak Rimang."
Sejak awal, EMCL dan masyarakat telah menanam lebih dari 100.000 pohon di Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Lamongan.
Erwin Andriyanto, perwakilan SKK Migas Jabanusa, menyatakan, kerja bakti ini adalah bukti nyata dari EMCL bersama masyarakat untuk berkontribusi pada pelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati daerah pesisir, pengembangan ekonomi lokal, serta masa depan rendah emisi karbon sesuai komitmen penghijauan SKK Migas IOG 4.0.
"Melalui program Low Carbon Initiative, kami menjaga keberlangsungan lingkungan dengan penanaman pohon, yang sekaligus menangkap emisi karbon dari udara," katanya, Kamis (1/8/2024).
Asisten Perekonomian Pembangunan Provinsi Jawa Timur, yang mewakili Pj. Gubernur Jawa Timur, menambahkan, tanggal 26 Juli lalu diperingati sebagai hari mangrove sedunia.
"Ini adalah momen refleksi dan motivasi bagi kita semua untuk terus melestarikan ekosistem mangrove. Semoga upaya ini dapat mendukung kelestarian mangrove dan menjadi amal ibadah," ujarnya.
Melalui kerja bakti ini, EMCL dan para pemangku kepentingan berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. [Ali/Rof]