Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Banjir yang menerjang wilayah Desa Kebomalati, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, mengharuskan warga menggunakan perahu untuk akses keluar desa, Selasa (12/3/2024).
Diketahui banjir meluap di desa sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo ini, pada hari Minggu (10/3/2024) kemarin, dan hingga saat ini. Berarti, air sudah mulai menggenangi desa sejak 3 hari lalu. Dan selama 3 hari tersebut, Dusun Boan, Desa Kebomlati, harus terendam air sekitar 1 meteran.
Dengan kondisi tersebut, warga yang bekerja di luar desa harus menggunakan perahu, sebagai alternatif akses mereka keluar desa.
Salah satunya Asis (52) warga Dusun Boan, ia harus menggunakan perahu guna keluar dari desa sebab banjir yang semakin tinggi tak memungkinkan untuk dilewatinya dengan sepeda motornya.
“Air diatas paha, jadi kita harus naik perahu biar bisa keluar rumah untuk kerja,” ujar Asis.
Menurut Asis untuk kenaikan air luapan bengawan solo, pada hari ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi, dibandingkan dengan 2 hari sebelumnya.
“Tadi pagi naik lebih tinggi,” imbuhnya.
Kemudian setelah ini, ia kemungkinan tak akan kembali ke rumahnya dan akan mengungsi ke rumah saudaranya. Sebab jika ia nanti kembali ke desa dikhawatirkan air yang semakin tinggi mengakibatkan ia tidak bisa keluar rumah untuk bekerja.
“Sementara di rumah saudara, sebab keja saya di Kecamatan Merakurak, kalau kembali ke desa nanti malah gak bisa keluar,” bebernya.
Sedangkan untuk biaya nambang perahu dengan membawa motor, Asis harus menguluarkan uang sekitar Rp40 ribu, dengan jarak sekitar satu kilometer.[Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS