Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Jika pada awal bulan Ramadan biasanya masyarakat bersemangat mencari takjil untuk berbuka puasa, kini sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban terpaksa tak bisa melakukannya.
Pasalnya, mereka kesulitan mendapatkan akses untuk keluar dari desanya, akibat dari meluapnya sungai Bengawan Solo yang merendam pemukiman warga.
Kondisi ini, salah satunya terpantau di Desa Patihan, Kecamatan Widang dan Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang. Salah satu warga yang turut mengeluhkan kondisi ini ialah Bella. Warga Desa Patihan yang harus menikmati buka puasa pertamanya dengan menu seadanya.
"Akses keluar sulit karena kendaraan sudah tidak bisa masuk karena airnya sudah tinggi. Kalau dipaksakan bisa mogok," terang Bella kepada blokTuban.com, Selasa (12/3/2024).
Sulitnya mendapatkan menu berbuka puasa ini, dirasakannya lantaran tidak ada satupun pedagang sayuran yang masuk ke wilayah pemukimannya, lantaran jalan pemukiman yang penuh dengan air banjir.
Sementara kendaraan warga yang ada di masing-masing rumah, tidak bisa keluar untuk menembus derasnya debit air sungai Bengawan Solo tersebut.
"Tidak ada pedagang yang masuk mbak, jadi kami hanya memasak dengan bahan seadanya saja yang ada di kulkas," katanya.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang nekat untuk mencari bahan makanan sebagai menu buka puasa, dengan cara berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 2-4 kilometeran.
Selain itu, tak banyak masyarakat yang memilih baik perahu, untuk bisa melakukan aktivitasnya.
"Ada yang naik perahu, ada yang jalan kaki karena jaraknya memang agak jauh kalau jalan kaki," paparnya.
Oleh karena itu, perempuan yang saat ini kuliah di salah satu universitas yang ada di Sidoarjo tersebut berharap, agar banjir yang melanda desanya tersebut cepat surut, agar masyarakat bisa kembali melakukan aktivitasnya secara normal. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
