Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Jantung berdebar saat cemas menunjukkan respons fisiologis yang umum terjadi ketika seseorang mengalami kecemasan atau stres.
Namun patut diwaspadai jantung berdebar tidak teratur juga salah satu penyakit aritmia loh. Lantas apa bedanya jantung berdebar karena cemas dan aritmia?
Peningkatan denyut jantung karen cemas memicu tubuh mengeluarkan hormon adrenalin sehingga meningkatkan kontraksi otot jantung. Kecemasan sering kali disertai dengan perubahan pada pola pernapasan, seperti pernapasan cepat dan dangkal.
Sedangkan menurut Medlineplus, aritmia adalah gangguan irama jantung atau detak jantung tidak teratur. Kondisi ini menyebabkan jantung tiba-tiba berdetak terlalu cepat atau yang dikenal dengan takikardia, berdetak lebih lambat alias bradikardia, atau bahkan detak jantung tidak beraturan.
Kondisi aritmia ini bisa tidak berbahaya, tapi juga bisa menandakan adanya masalah pada jantung. Bahkan di beberapa kondisi orang dengan aritmia bisa semakin membahayakan kesehatannya karena tidak bergejala.
Beda jantung berdebar karena cemas vs aritmia
Melansir Health Direct, Jumat (9/2/2024) menyebutkan jantung berdebar karena cemas umumnya dialami saat gugup, emosional, dan stres. Kondisi ini terjadi karena hormon adrenalin yang dihasilkan tubuh dalam kondisi tertentu.
Kondisi tersebut bisa karena perasan gugup berbicara depan banyak orang, cemas menghadapi masalah, olahraga, aktivitas berat, minuman atau makan mengandung kafein, alkohol, obat-obatan, anemia, atau dehidrasi.
Tapi kondisi jantung berdebar karena cemas ini bisa kembali seperti sediakala jika hormon adrenalin berkurang, sehingga tubuh tidak lagi merasakan sensasi merasa terancam, takut maupun cemas, dan biasanya tidak perlu penanganan khusus.
Kondisi ini berbeda dengan aritmia jantung, alih-alih disebabkan karena cemas atau gugup, gangguan irama jantung bisa terjadi saat duduk diam sekalipun. Mayo Clinic menyebutkan, kondisi ini terjadi karena adanya gangguan sistem kelistrikan alami yang mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Alhasil jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur.
Better Health menyebutkan, pada orang dengan jantung sehat atau normal yaitu saat sinyal listrik penghasil detak jantung dalam kondisi rileks atau sedang tidak ada rangsangan adrenalin maupun obat, berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.
Dibanding berdebar karena cemas akibat gugup atau emosional yang biasanya dibarengi gangguan pencernaan karena hormon adrenalin yang melonjak. Maka gejala khas aritmia meliputi nyeri dada, pingsan, sakit kepala ringan alias pusing, pucat, merasa detak jantung tidak teratur, sesak napas dan berkeringat.
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS