Depresi Caleg Gagal? RSUD Koesma Tuban Siapkan Kamar Kejiwaan dan Dokter Spesialis

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Kontestasi politik pada Pemilu 2024, khususnya di jalur legislatif tidak hanya menghabiskan uang tapi juga energi dan pikiran. 

Untuk menjadi calon legislatif (caleg) di tingkat kabupaten dan kota, seorang caleg diproyeksi menghabiskan biaya ratusan juta hingga miliaran rupiah. 

Caleg yang terpilih dan bisa mewakili konstituennya merupakan sebuah pencapaian bagus dan setara dengan uang yang dikeluarkan. Berbeda dengan caleg yang gagal, tidak menutup kemungkinan akan depresi/ stres bahkan mengalami masalah kejiwaan. 

Dokter Moh. Masyhudi Direktur RSUD Dr. R. Koesma Tuban telah menyiapkan beberapa ruangan khusus sebagai upaya antisipasi depresi caleg gagal. Ruangan VVIP tersebut berada di Graha Aryo Tedjo. 

"Tak cukup ruangan khusus, RSUD Koesma juga menugaskan dokter dan tenaga medis serta psikiater," kata Dokter Masyhudi. 

Ruang VVIP depresi caleg gagal tersebut, lanjutnya dilengkapi beberapa fasilitas penunjang yang membuat pasien nyaman. Seperti AC, televisi, kulkas, tempat tidur pasien dan keluarga, kamar mandi, lemari penyimpan barang dan pakaian hingga rak sepatu. 

Mantan Kepala Puskesmas Soko ini berharap bahwa tidak ada caleg yang depresi karena gagal menjadi wakil rakyat. Selain itu, pihaknya juga telah koordinasi dengan RS lainnya jika terdapat lonjakan pasien pasca pesta demokrasi. 

Diketahui, pemilihan Caleg pada Pemilu 2024 berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang bersamaan dengan pemilihan presiden. Caleg yang dicoblos mulai dari tingkat daerah, provinsi dan RI. 

Pada DPRD Kabupaten Tuban tersedia 50 kursi yang terbagi dalam lima daerah pemilihan. KPU Tuban telah menerima Daftar Calon Tetap (DCT) sebanyak 578 pendaftar dari 17 parpol peserta Pemilu 2024. 

Dari ratusan caleg tersebut, sebanyak 357 laki-laki dan 221 caleg perempuan. Rata-rata setiap partai memiliki 50 calon yang akan bertarung di 14 Februari 2024 nanti. 

Rinciannya PKB (50), Gerindra (50), PDIP (50), Golkar (50), Nasdem (50), Partai Buruh (20), Gelora (4), PKS (50), PKN (50), Hanura (27), PAN (50), PPP (50), PSI (12), Perindo (31), dan Partai Ummat (10).

[Ali/Dwi]