Anak Penjual Pupuk Curhat di Aplikasi X, Diduga Ayahnya Ditahan di Tuban dan Dimintai Tebusan

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Cuitan salah satu pengguna aplikasi X viral, setelah menuliskan curhatan soal kondisi ayahnya ditahan di Kabupaten Tuban. Postingan tersebut mendapat banyak komentar, hingga akhirnya dihapus. 

Berikut ini isi cuitan tersebut:

“Sekarang bapak saya ditahan dan diminta tebusan puluhan juta saya bingung harus gimana bang,” sedikit tulisan akun Bethara Indra di platform X. 

Cuitan tersebut bermula dari curhatan akun X atas nama Bethara Indra yang membalas cuitan akun Fortis Est Veritas, pada Rabu (10/1/2023). 

Akun tersebut mencoba menanyakan apakah usaha pupuk kandang/kompos sekala rumahan, memerlukan izin edar jika dijual ke luar kabupaten. Sebab, ayah dari pemilik akun tersebut saat ini tengah ditahan, lantaran mengedarkan pupuk tersebut di luar kabupaten. 

“Bang mau tanya, usaha rumahan pupuk kompos/ kandang kalau kirim ke luar kota apa harus ada surat ijinnya? Bapak saya usaha bikin pupuk kandang di rumah, skala kecil diolah sendiri di kandang blakang rumah. Tadi pagi diciduk ditahan p*lisi katanya melanggar aturan karena kirim keluar wilayah,” Tulis akun tersebut. 

Lebih lanjut, akun tersebut juga menceritakan jika ayahnya merupakan orang Lamongan. Mendapatkan order dari buyer asal Kabupaten Tuban. Dengan penangkapan sang ayah, pemilik akun mencoba menghubungi nomor buyer tersebut namun tidak aktif. 

Karena penasaran, ia kemudian mencoba mengecek nomor tersebut di aplikasi Getcontact. Hasilnya ternyata nomor tersebut adalah nomor anggota dari anggota Polres Tuban. 

Tak berhenti di situ saja, ia juga bercerita saat ini sang ayah telah ditahan dan dimintai tebusan puluhan juta. 

“Rumah bapak di Lamongan, kirim pupuk ke buyer di Tuban. Nomor buyer tidak bisa dihubungi. Saya cari di Getcontac ternyata nomor tersebut anggota Polr*s Tuban. Sekarang bapak saya ditahan dan diminta tebusan puluhan juta saya bingung harus gimana bang,” imbuhnya. 

Tak sampai di situ saja, akun tersebut juga menambahkan, jika pupuk yang dijual ayahnya hanya dijual Rp6 ribu untuk kemasan plastik 4 kilogram. Hasilnya hanya untuk kebutuhan belanja sehari-hari.  

“lya kak padahal jual pupuk juga cuma 6ribu kemasan plastik 4 Kg. Hasilnya cuma bisa buat belanja sehari-hari, wong usaha kecil. Ditahan mulai jam 9 pagi tadi. Sampai malam ini belum ada titik terang. Bapak sampai kaget sekarang mencret (maaf) di polres,” tulisnya. 

Sedangkan saat melakukan pengiriman ke Kabupaten Tuban, akun X tersebut memaparkan jika ayahnya hanya membawa pupuk dengan kisaran harga Rp1,2 juta. Total harga tersebut, masih terdapat potongan untuk membayar Pick Up milik tetangga yang digunakan untuk mengirim pupuk tersebut. 

“Pupuk yang dibawa juga paling cuma senilai Rp1,2 juta itupun belum dipotong bayar Pick up punya tetangga buat kirim. Jadi tetangga sopir Pick up juga ikut ditahan. Mana udah pada tua mereka ya Allah gini banget ujian cari nafkah, ” pungkasnya. 

Namun, dari pantauan blokTuban.com saat ini beberapa tweet dari akun Bethara Indra telah dihapus. 

Sementara itu, dikonfirmasi blokTuban.com Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto belum memberikan tanggapannya terkait persoalan penangkapan pemilik usaha pupuk kompos asal Kabupaten Lamongan tersebut. 

“Besok ya, saat ini masih proses pemakaman anggota yang meninggal,” ujar Riyanto saat dikonfirmasi blok Tuban pada Kamis (11/1/2024). [Nur/Ali]