Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Beramai-ramai warga yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo turut wilayah Kabupaten Tuban, nampak antusias membawa jaring dan berlari menuju ke tepi sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya masyarakat setempat memburu ikan-ikan yang sedang menampakkan diri disekitar sungai tersebut.
Peristiwa seperti ini, bukan terjadi satu kali ini saja. Namun, sudah menjadi kebiasaan masyarakat setempat untuk mencari ikan, pada saat debit air sungai Bengawan Solo sedang tinggi. Biasanya, masyarakat setempat menyebut kegiatan sebagai 'udikan iwak', sementara di beberapa tempat menyebutnya 'munggut' atau 'pladu'.
Banyaknya warga yang memadati sungai Bengawan Solo ini, hampir terlihat di seluruh desa yang ada di Kecamatan Widang, seperti halnya terpantau di Desa Patihan dan juga Desa Ngadipuro.
Salah satu warga yang turut mencari ikan, Yazid mengatakan jika Udikan ini memang sering terjadi di desanya, pada saat waduk atau bendungan air sungai di buka, sehingga banyak ikan yang keluar dan mabuk sehingga menampakkan dirinya.
"Ini lagi udikan ikan mbak, ikan kiriman karena waduknya di buka sehingga ikannya pada mabuk dan menampakkan diri," ujarnya kepada blokTuban.com saat ditemui di lokasi, Rabu (3/1/2024).
Bahkan dari pantauan blokTuban.com, tidak hanya pria dewasa saja yang mencari ikan di Bengawan, akan tetapi ada banyak juga perempuan dan anak-anak yang ikut mencari ikan di pinggir Bengawan.
Pasalnya, tidak hanya satu jenis ikan saja yang bisa didapatkan pada saat Udikan tersebut, melainkan ada beberapa jenis. Diantaranya ialah ikan bader, ikan mujaer, ikan plencing, ikan wader, hingga ikan garingan.
"Banyak mbak jenisnya, ada ikan wader, ikan tengil, kutuk juga ada. Ukurannya juga beragam mulai dari kecil sampai besar, saya sudah dari jam setengah 4 tadi alhamdulillah sudah dapat ikan lumayan mbak," katanya. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS