Penulis : Ahmad Nawaf Timyati Fandawan
blokTuban.com – Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban memiliki sebuah tempat yang berupa lapangan sepak bola, tempat tersebut memiliki nama Pucangan Sport Center. Pucangan Sport Center sendiri diresmikan Bupati Tuban yakni Aditya Halindra Farudzky pada tanggal 10 September 2021 lalu.
Dengan adanya Pucangan Sport Center ini pihak desa terutama Kepala Desa Pucangan, Santiko (51) mengatakan bahwa dalam pengembangan potensi yang ada di Desa Pucangan ia merencakan bahwa akan berfokus pada perkembangan kawasan hijau yang berada di perempatan Desa Pucangan yakni Pucangan Sport Center.
Dalam rencana tersebut Santiko mengatakan bahwa hal pertama dalam pengembangan kawasan hijau tersebut yakni dengan pembuatan lapangan sepak bola yang sekarang sudah terbangun dan dalam perencanaanya selanjutnya akan membuat sebuah toko yang diberi nama Pucangan Mart yang mana pada saat ini dalam proses pembangunan selain itu juga direncanakan akan dibangun sebuah Rest Area serta Food Court.
“Rencana ini saya buat kawasan hijau di perempatan Desa Pucangan yang pertama kita bangun lapangan sepak bola, terus nanti yang kedua itu ini masih tahap pembangunan kita membuat Pucangan Mart semacam Indomaret tapi milik desa jadi nanti yang kelola juga desa yang dilapangan itu, Pucangan Sport Center jadi itu nanti kawasan situ itu tempat ya pokoknya perekonomian masyarakat lah pemberdayaan masyarakat disitu, karena nanti disitu ada Rest Area juga jadi yang sebelah timurnya Pucangan Mart kita paving terus ada Food Court juga. Pokoknya disitu pusat nanti di Sport Center itu,” Ujar Santiko Kepala Desa Pucangan.
Dalam pengembangannya ini pihak desa sudah menargetkan untuk merampungkan beberapa objek pembangunan pada tahun ini yang mana seperti Pucangan Mart yang sudah hampir finish dan pembangunanya sudah 90% selain itu juga Food Court ditargetkan akan rampung dan selesai pada tahun ini juga.
Rencana yang diambil pihak desa khususnya Kepala Desa dalam pengembangan Pucangan Sport Center sebagai pusat perekonomian dan pemberdayaan masyarakat bukan tanpa alasan hal ini dikarenakan tidak adanya potensi wisata yang bisa dibangun dan dijadikan untuk pendapatan desa sehingga pihak desa memutar otak dan memilih Pucangan Sport Center sebagai PAD atau pendapatan desa.
“Nanti kalau ada dana lagi kita bisa membuat apa yang sekiranya bisa untuk PAD desa karena desa itu butub PAD kita harus punya pendapatan asli desa tidak hanya mendapatkan kucuran – kucuran dana dari pemerintah, soalnya iya kalau itu bisa terus kita dapat kucuran dana kalau tidak kita dapat dari mana, maka desa harus berusaha mandiri jadi sekarang kalau kita mendapatkan dana dari pemerintah itu kita wujudkan apa yang bisa memberikan PAD ke desa. Intinya kita untuk menanam sekiranya apa yang bisa potensi untuk PAD karena kita tidak ada potensi wisata tadi,” Ungkap pria 51 tahun tersebut.
Sekedar informasi, Desa Pucangan memiliki sebuah produk makanan khas yang bernama tape sawang dinamakan tape sawang dikarenakan berasal dari nama tempat pembuatannya yakni di Sawang yang masuk ke Dusun Grogolan.
Tape sawang ini memiliki perbedaan dengan tape di daerah lain yang mana tapenya memiliki tekstur yang lentur, cenderung berkuah dan legit, tape sawang merupakan makanan khas turun termurun di Desa Pucangan makanan ini biasa ditemui di pasar – pasar dan belum masuk ke ranah UMKM. [Naw/Ali]