Penulis : Ahmad Nawaf Timyati Fandawan
blokTuban.com – Desa Guwoterus merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Montong yang berbatasan langsung dengan Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan.
Desa dengan luas sekitar 1,142 Hektar ini mempunyai 3 dusun yakni Dusun Krajan yang terletak di paling barat, kemudian Dusun Jaten yang terletak di tengah dan yang paling timur yakni Dusun Ngindahan, Minggu (10/12/2023).
Desa Guwoterus terkenal dengan desa wisatanya, yakni dengan keindahan sebuah jalan yang disampingnya terdapat sebuah bukit bebatuan yang seakan – akan bukit tersebut terbelah oleh jalan raya hal ini juga menjadi ikon Desa Guwoterus, hingga keindahan sumber mata air krawak yang airnya mengalir hingga air terjun nglirip yang terletak di Kecamatan Singgahan.
Dibahas mengenai potensi wisatanya salah satu pihak desa yakni Samsudin (34) selaku Sekses Guwoterus mengatakan bahwa Desa Guwoterus sebenarnya ingin menjadikan Sumber Mata Air Krawak sebagai potensi wisata yang ada di Desa Guwoterus.
Namun karena adanya pihak ketiga dalam kepengurusan dan kepengelolaan yang dilakukan oleh Perhutani membuat Wisata Sumber Mata Air Krawak ini terjadi kerumitan dalam kepengurusan dan kepengelolaan. Hal ini menyebabkan status wisata tersebut tergolong liar padahal dulu sempat diurus dan dikelola oleh Pokdarwis.
“Untuk potensi wisata sebenernya sumber mata air krawak, kemaren sudah pernah dipegang dari Pokdarwis kemudian macet terus diakuisisi pihak ketiga sama perhutani sudah dibangun setengah jalan berhenti lagi dan sekarang statusnya tergolong liar, pihak desa pun tidak menangani wisata tersebut tapi itu wilayah desa,” Ujar pria berusia 34 tahun tersebut.
Ditanya mengenai proyeksi tentang keberlanjutan wisata sumber mata air Krawak, Samsudin menanggapi kalau sebenarnya dari pihak desa sendiri sudah ingin untuk membangun kembali wisata tersebut tetapi ada suatu hal yang menjadi halangan tercapainya keinginan tersebut yakni dikarenakan adanya kerjasama dari Perhutani yang membuat hal itu menjadi rumit.
“Proses kerjasama dengan Perhutani itu rumit, sebenarnya dari desa ya pengen mengelola wisatanya untuk kedepannya bagaimana yang akan jadi pemasukan desa tapi kerjasama antara perhutani itu yang rumit,” Tambah Samsudin.
Namun sumber mata air Krawak sendiri masih banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin menikmati keindahan sumber air yang jernih. Sumber mata air krawak juga saat ini masih diurus oleh masyarakat setempat walau statusnya sebagai wisata masih tergolong liar.
Terjadinya hal itu tidak membuat pihak Desa Guwoterus kehabisan ide dikarenakan memang sedari awal sudah memiliki rencana serta potensi untuk meningkatkan PAD dengan pembangunan Desa Wisata.
Hal ini membuat pihak desa sudah memulai dalam proses pembangunan wisata yang terletak di sebelah Balai Desa Guwoterus yang rencananya ingin menjadikan wisata seperti kolam pemacingan dan kolam renang untuk kedepannya.
“Dulu pernah direncanakan terkendala Covid gak jadi baru InsyaAllah tahun ini sampai ke depan nanti dicicil ada kolam pemancingan ada kolam renang nanti difokuskan di wilayah balai desa. Sudah mulai proses untuk pembangunan kolam pemancingan dulu,” Tutupnya. [Naw/Ali]