Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kripik biasanya berbahan pisang, sukun ataupun ketela. Namun, di Desa Klutuk, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban ada kripik yang terbuat dari daun anggur, Kamis (16/11/2023).
Kripik daun anggur tersebut diproduksi oleh Cumi Ikwati (30). Dengan modal minyak goreng 0,5 liter serta pisang dan singkong dari sang mertua, Umi dan suami bertekad memulai usaha kripik.
Sebelum mandiri berwirausaha, keduanya pernah merantau di Surabaya. Dalam kondisi anak sakit-sakitan dan memiliki hutang banyak, keduanya akhirnya memutar otak untuk berbisnis.
Tak mudah mendapatkan ide kripik daun anggur. Pada kisaran tahun 2020, kedua pasangan suami istri ini sambil berjalan memproduksi kripik berbahan singkong, pisang, maupun talas.
“Keunikan bahan daun anggur itulah yang membuat para pelanggannya puas," katanya.
Meskipun usaha rumahan, namun kripin buatan Umi mampu menembus beberapa swalayan di Tuban dan pusat oleh-oleh. Dengan memanfaatkan teknologi, dirinya kini telah memiliki reseller di Surabaya dan penjualan secara online melalui marketplace.
Produk Umi dilabeli Camilan Musir. Sejak 2019, sudah mengantongi sertifikat halal, dan izin PIRT. Kelebihan dari produk tersebut yakni bertahan hingga 6 bulan.
"Kami pastikan bebas dari bahan pengawet," imbuhnya.
Dari bisnisnya, Umi memiliki omset rata-rata Rp8 hingga Rp10 juta perbulannya. Dalam pemasaran dirinya terbantu semenjak bergabung dengan organisasi Hipmikindo.
Produk yang dihasilkan Umi dijual mulai harga Rp5 ribu kemasan bisa, dan Rp20 ribu untuk kemasan premium. [Ali/Dwi]