Belum Ada Investor, Wisata Air Tanah Desa Banjaragung Rengel Tuban Mandek

Penulis : Leonita Ferdyana Harris

blokTuban.com – Dihuni oleh kurang lebih 4000 penduduk, Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel berjarak 24 Km dari pusat Kabupaten Tuban.

Berbatasan langsung dengan Desa Campurejo, Desa Banjaragung terbagi dalam 2 dusun yakni Banjarejo dan Gumeng.

Dinamai Banjaragung sebab pada kisahnya dahulu desa ini didirikan oleh seorang sakti bernama Syech Subanjar. Ketika mulai ramai penduduk dinamai Banjarejo.

Diceritakan awalnya, desa ini hanya memiliki 1 dusun namun seiring berjalannya waktu luas wilayahnya semakin berkembang dan munculah Dusun Gumeng yang diyakini sebagai lokasi berdirinya Kerajaan Gumenggeng dahulu.

Dengan bersatunya wilayah tersebut maka nama Banjarejo berganti menjadi Banjaragung di era modern sekarang.

Mayoritas pekerjaan warga adalah menjadi petani dan buruh. Terkenal seantero Tuban pengrajin watu kumbung paling presisi adalah pekerja yang berasal dari Desa Banjaragung namun sekarang bekerjaan tersebut sudah dialihkan menggunakan mesin sehingga warga beralih profesi mmenjadi buruh tani hingga bekerja kasar.

Dengan latar belakang bekerjaan demikian, bukan hal aneh jika perekonomian penduduk desa terbilang menengah ke bawah. Hal ini yang menjadi bahan pertimbangan pemdes ketika hendak melaksanakan event-event yang menyertakan partisipasi masyarakat seperti perayaan peringatan 17agustus lalu.

“Kemarin mau diadakan pawai tapi ada beberapa penolakan dari warga sehingga akhirnya kegiatannya diganti menjadi jalan sehat saja tapi tetap ada unsur perayaannya,” ucap Sudarman (58) selaku kepada desa ketika diwawancarai blokTuban.com, Minggu (5/11/2023).

Mengambil sampel dari hal tersebut, pemerintah desa bermaksut untuk mengagas pengadaan wisata desa untuk menambah daya tahan perekonomian warga. Sayangnya, ide ini masih belum dapat terealisasikan karena terhalang banyak kendala.

Salah satu kendala yang jelas dihadapi adalah belum adanya donatur atau investor yang dapat memberi bantuan suntikan dana untuk proses pembangunan wisata.

“Niatnya kita mau mengembangkan wisata air tanah yang kemarin sempat ramai. Tapi membangun tentu gak semudah itu. Harus ada perbaikan akses, pembaruan lokasi, sampai ke marketing. Dan keseluruhannya membutuhkan dana yang tidak sedikit,” ucapnya.

Anggaran desa sendiri saat ini lebih difokuskan untuk menunjang perekonomian warga di sektor lain seperti pertanin. Nur husein selaku sekertaris desa menambahkan adanya niatan untuk memperbaharui sistem kerja peraian yang digunakan warga untuk mengairi sawah.

Dia menambahkan bahwa kondisi sumur sumber air yang di bangun oleh presiden RI kedua yaitu Soeharto tersebut masih memiliki banyak PR dalam modernisasi agar bisa membantu irigasi warga baru ketika seluruhnya terbenahi pemerintah desa akan mulai fokus menggarap pengembangan desa melalui wisata. [Leo/Ali]