Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Tuban dilakukan apel 1.000 santri.
Apel yang digelar di halaman masjid Syaikh Hasyim Asy'ari kompleks Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban ini diikuti para pengurus MWC NU Tuban, pengurus banom, lembaga dan ranting. Selain itu juga dari santri Ma'had Bahrul Huda dan pesantren Al Futuhiyah.
Apel 1.000 santri dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Tuban Dr. M.Amenan, MT. Komandan dan pimpinan peleton apel dari Banser PAC Ansor Kecamatan Tuban.
Di lokasi apel juga diramaikan dengan sejumlah stand bazar Hari Santri yang diisi oleh unit usaha mandiri banom dan lembaga MWC NU Tuban. Acara berjalan khidmat.
Usai apel diisi dengan berbagai atraksi. Di antaranya dari Perguruan Silat Pagar Nusa PAC Kecamatan Tuban dan dari santri Ma'had Bahrul Huda.
Selain atraksi peragaan jurus-jurus Pagar Nusa juga menampilkan atraksi kekebalan dan kekuatan tubuh pesilat. Di antaranya memecahkan batako dengan kening dan kepala. Juga tubuh, tangan dan kaki pesilat dipukul dengan tongkat kayu hingga tongkatnya patah.
Atraksi ditutup dengan penampilan pengurus Ansor dan Banser berkolaborasi dengan Fatayat yang memeragakan nyanyian dan gerak Jumberareka.
Ketua MWC NU Tuban Dr.Amenan didampingi Ketua Panitia HSN MWC NU Kecamatan Tuban Khoirul Huda mengaku bangga dengan antusiasme peserta apel. Bukan hanya santri muda, namun santri anak seusia SD dan SMP bahkan yang tua juga ikut. Seperti pengurus Ranting NU dan Muslimat.
"Ini bukti bahwa NU berada di hati dan dicintai semua golongan. Pengurus NU dan Muslimat misalnya yang sudah sepuh masih semangat untuk ikut apel," ujarnya.
Sedang Khoirul Huda menambahkan, dalam perayaan HSN juga menggelar bazar dari banom dan lembaga. Hal itu untuk mengajak banom dan lembaga untuk bisa mandiri sehingga bisa menambahkan kas lembaga.
"Dengan adanya bazar ini ada pemasukan untuk kas lembaga sehingga bisa membantu pendanaan kegiatan di lembaganya," kata Huda.[Ali/Dwi]