Tercatat Sekitar 7.700 KK di Tuban yang Saat Ini Terdampak Kekeringan Ekstrem

Reporter: Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Sekitar 7.700 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Tuban terdampak kekeringan panjang yang terjadi di musim kemarau tahun 2023 ini. 

Menurut Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Sudarmaji, bahwa kemarau di tahun 2023, memang lebih kering dan panjang dibandingkan 3 tahun lalu. 

"Kita akui memang di tahun 2023 ini kemaraunya lebih kering dan panjang dibandingkan 3 tahun lalu," ujar Sudarmaji. 

Menurut Darmaji hal ini dipengaruhi karena adanya dua fenomena alam yang terjadi di Indonesia, yang bernama El Nino, dan adanya Indian Ocean Dipole (IOD).

 Mantan Camat Grabagan ini, juga menyampaikan bahwa sampai saat ini dari data yang dipegang oleh BPBD Kabupaten Tuban ada sekitar 7.700 KK yang terdampak yang tersebar di 9 Kecamatan atau 25 Desa yang ada di Kabupaten Tuban. 

"7.700 KK yang terdampak tersebar di 9 Kecamatan atau 25 Desa di seluruh wilayah Kabupaten Tuban," imbuhnya. 

Sedangkan untuk daerah yang paling banyak terdampak kekeringan berada di Kecamatan Grabagan dengan total 5 desa. 

"Untuk saat ini paling banyak di Grabagan," 

Namun Darmaji menegaskan jika 5 desa yang terdampak itu tidak semuanya terdampak kekeringan, biasanya yang terdapat hanya sebagian kecil atau hanya di lingkup RT atau RW saja. 

"Kalau yang terdampak itu biasanya hanya bagian kecil, RT atau RW saja. Tidak seluruh satu desa itu terdampak. Selain itu di wilayah-wilayah tersebut juga sudah ada sumber mata air namun memang dengan kondisi yang seperti saat ini sumur tersebut harus mengering dan tak keluar sumber air," bebernya. 

Disinggung terkait apakah dengan kondisi seperti saat ini sudah masuk dalam darurat bencana, menurut Darmaji saat ini BPBD Kabupaten Tuban belum menetapkan sebagai darurat bencana baru siaga bencana. 

Sedangkan upaya untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kabupaten Tuban. BPBD bekerja sama dengan pihak-pihak lain, dalam setiap hari bisa mengirimkan sekitar 80 ribu liter air bersih per harinya. 

"Untuk menanggulangi kekeringan ini kita dalam satu hari bisa mengirimkan sekitar 80 ribu liter air bersih," pungkasnya. [Nur/Dwi]