Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Harga komoditas beras di Kabupaten Tuban, terpantau mengalami kenaikan sejak beberapa hari terakhir ini. Hal tersebut, imbas dari tingginya harga Gabah Kering Giling (GKG) dan juga Gabah Kering Panen (GKP).
Mahalnya harga komoditas pangan yang menjadi bahan utama makanan masyarakat di Kabupaten Tuban ini, salah satunya turut dirasakan oleh agen penjual beras, yang berada di Desa Demit, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.
Menurut Noviana, lonjakan harga beras di Kabupaten Tuban ini sendiri, sudah terjadi kurang lebih selama satu bulan terakhir ini.
"Kenaikan sudah terjadi selama satu bulanan ini mbak. Memang kenaikan harga selalu dimulai pada Bulan Juli atau Agustus, setiap tahunnya," ujarnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).
Adapun harga beras di Kabupaten Tuban saat ini, lanjutnya, yaitu dibandrol dengan harga Rp13 ribu per kilogram untuk kualitas medium, sedangkan untuk beras premium poles ini naik menjadi Rp15 ribu per kilogramnya.
Padahal sebelumnya, harga normal komoditas beras di pasaran, pada umumnya per satu kilogramnya hanya berkisar Rp9.500 hingga Rp10 ribu saja.
"Tahun 2022 kemarin harganya masih Rp9 ribu sampai Rp9.500, dan kemudian pada Tahun 2023 harga normal berasmenjadi Rp9.500 sampai Rp10 ribu. Tapi pada Bulan Agustus kemarin naik lagi Rp12.500 sampai dengan Rp15 ribu satu kilogramnya," jelasnya.
Dengan melihat kondisi yang ada, maka perempuan berhijab ini, memprediksi jika kenaikan komoditas beras ini, akan terus berlanjut dan berpotensi dapat menyentuh angka Rp20 ribu per kilogramnya.
Pasalnya, pada musim kemarau panjang ini, banyak petani yang beralih untuk menanam tanaman lainnya, bukan lagi menanam padi. Sehingga persediaan beras di Kabupaten Tuban cenderung mengalami penurunan dari biasanya.
"Ini jika dibiarkan terus tidak ada beras turun dari Bulog, beras akan menuju harga Rp20.000 per kilogram, karena musim hujan masih lama, ini akan terjadi setempat se-Indonesia dan jika dijawa harga beras mencapai Rp20 ribu, maka di Kalimantan bisa sampai Rp25 ribu per kilogram," paparnya.
Senada, pengurus penggilingan padi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Abdul Muthalib mengatakan jika kini harga beras di penggilingan padi yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ngadirejo meroket menjadi Rp12.800 per kilogramnya.
Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut bertahap. Dari yang awalnya Rp11 ribu, Rp12 ribu, Rp12.500 dan kini diangka Rp12.800 satu kilogramnya.
"Naiknya sudah dari Bulan Agustus kemarin mbak, tapi kalau Rp12.800 ini baru bulan ini. Penyebabnya karena stoknya kurang, banyak petani yang nggak tanam padi, jadi rebutan," katanya.
Lebih lanjut, Thalib sapaan akrabnya, juga menambahkan selain banyak petani yang beralih tanaman, tingginya harga beras ini dipicu lantaran harga gabah yang cenderung naik yaitu Rp7.400 gabah basah, sedangkan gabah kering Rp8.200 per kilogramnya. [Sav/Ali]