Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Memasuki awal bulan September 2023 ini, para petani tembakau mulai memanen hasil kerja kerasnya selama beberapa bulan ini. Termasuk para petani yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.
Selain menjual daun tembakau secara mentah, para petani juga merajang tembakau miliknya untuk dijual kering kepada para tengkulak. Sebab, harga tembakau rajang sendiri lebih mahal, jika dibandingkan dengan daun tembakau.
Salah satu petani yang turut menjual tembakau rajang di Kabupaten Tuban ialah Arif. Menurutnya, dipilihnya tembakau Rajang ini, lantaran harga jualnya yang lebih tinggi, lantaran harus melalui beberapa proses pembuatan.
“Saya lebih memilih untuk merajang tembakau, karena kualitas rasanya akan lebih enak, harga jualnya juga lebih tinggi, dan untuk melestarikan budaya Indonesia, karena tembakau jawa adalah ciri khas dari Tuban,” ungkapnya kepada blokTuban.com, Senin (4/9/2023).
Pada tahun ini, lanjut Arif harga tembakau rajang sendiri mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022 harga tembakau Rajang hanya berkisar Rp100 ribu, kini harganya naik menjadi Rp150 ribu per kilogramnya.
Hal tersebut, terjadi lantaran harga daun tembakau juga mengalami kenaikan harga, karena kualitasnya yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Sekarang panasnya lebih banyak mbak, kalau tahun kemarin kebanyakan hujan, jadi kualitasnya jelek. Kalau sekarang kualitasnya lebih bagus, jadi mahal sekarang mbak daun basahnya,” jelasnya.
Dalam proses pembuatan tembakau Rajang sendiri, pria berbaju biru ini mengaku jika sekali produksi ia membutuhkan waktu selama satu hari satu malam. Baik, untuk proses merajang ataupun proses penjemuran.
Di mana, setelah seluruh tembakau sudah dirajang, biasanya dijual kepada tengkulak dari Kecamatan Rengel, yang datang untuk membeli tembakau tersebut.
“Kalau dulu bisa sampai satu ton, kalau sekarang sementara ini baru dapat 32 kilogram mbak,” tutupnya. [Sav/Ali]