Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kabupaten Ponorogo dan Kediri menjadi diantara daerah di Jawa Timur yang sukses mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik. Kesuksesan itu kini akan ditiru oleh Kabupaten Tuban, Rabu (30/8/2023).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DK-P2P) Kabupaten Tuban Eko Julianto dalam keterangan resminya, mengatakan Pemkab Tuban berinisiatif untuk menyelenggarakan langkah strategis.
Salah satunya adalah menyediakan sosialisasi yang komprehensif melalui jaringan penyuluh pertanian yang tersebar di setiap kecamatan. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para petani melalui kegiatan Sekolah Lapang Agrobisnis (SLA).
Pada Sekolah Lapang Agribisnis (SLA), Eko Julianto menjelaskan, para kelompok tani mendapatkan pemahaman untuk memproduksi dan menggunakan pupuk organik. Mengingat Kabupaten Tuban memiliki banyak hewan ternak, tentu menghasilkan kotoran hewan yang melimpah untuk selanjutnya diolah menjadi pupuk organik.
Baca Juga:
Program Pemasangan 1.124 PJU di Tuban Berpotensi Molor
"Selain SLA, kami juga memberikan bantuan peralatan yang dibiayai oleh APBN dan APBD untuk mendukung peningkatan produksi pupuk organik di Kabupaten Tuban," ujarnya dikutip blokTuban.com.
Ia mengungkapkan harapannya bahwa ke depannya para petani akan lebih cenderung menggunakan pupuk organik, karena penggunaan jenis pupuk ini dapat meningkatkan kualitas unsur hara dalam tanah.
“Meskipun memerlukan waktu lebih lama, jika struktur tanah sudah terjaga dengan baik, hasil yang diperoleh dari pupuk organik akan lebih baik dibandingkan dengan pupuk kimia.
Mantan Kadinsos Tuban ini menambahkan, Kabupaten Tuban mampu menjadi proyek percontohan Program Pangan Nasional. Keberhasilan ini karena ditopang oleh kelompok tani di Kabupaten Tuban yang secara bertahap mengadopsi penggunaan pupuk organik, menggantikan pola lama yang cenderung menggunakan pupuk kimia.
Dalam pergeseran ini, kelompok tani utamanya di Kabupaten Tuban berupaya memanfaatkan potensi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan berkualitas.
“Jadi memang di sana sudah mampu untuk mengurangi secara cukup signifikan penggunaan pupuk kimia, dan hasilnya terbukti cukup bagus,” tambah Eko.
Baca Lainnya:
Air Tanah yang Dikelola HIPPAM Tuban Kena Pajak Per Meter Kubik
Dikutip dari berbagai sumber, Kelompok Tani Banjarsari, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri sukses mengubah kotoran sapi menjadi pupuk dan energi biogas.
Biogas energinya dimanfaatkan sebagai bahan bakar berbagai macam keperluan, mulai menyalakan kompor gas, lampu, hingga magic jar. Secara teknis, setiap kandang sapi komunal mampu menghasilkan 20-25 kilogram limbah kotoran sapi.
Sedangkan di Kabupaten Ponorogo yang sukses adalah Ahmad Subekhi. Dia meracik pupuk cair organik dari berbagai bahan yaitu aktivator, kotoran sapi, dan air bersih. Setelah seminggu didiamkan dalam gentong, pupuk cair siap digunakan. Dari penerapan pupuk organik itu, hasil panennya bertambah 1 kwintal dari biasanya 1 ton. [Ali]