Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Guna memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-78, Pemerintah Desa (Pemdes) Klotok, menggelar Karnaval Pawai Budaya yang diikuti oleh ratusan masyarakat dari desa tersebut, mulai pukul 13.00 Wib.
Ketua Panitia Karnaval Pawai Budaya, M Agus Salim mengatakan kurang lebih ada 44 peserta kelompok yang turut memeriahkan kegiatan ini. Rinciannya, 32 dari lembaga pendidikan dan pondok pesantren, dan untuk tingkat umum ada 18 kelompok.
"Kegiatan hari ini dilaksanakan oleh PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional) Desa Klotok yang diprakarsai oleh Pemerintah Desa Klotok. Kurang lebih ada 44 peserta kelompok yang mengikuti kegiatan ini," ujarnya kepada blokTuban.com, Minggu (20/8/2023).
Terkait:
Ada Karnaval Pawai Budaya, Jalan PU Widang - Rengel Tuban Ditutup 11 Jam
Adapun tema yang diangkat dalam gelaran Karnaval Pawai Budaya tahun ini, untuk peserta dari lembaga pendidik yaitu mengusung tema kebudayaan yang ada di Jawa Timur dan Indonesia. Sementara untuk kelompok tingkat umum, dibebaskan untuk memilih tema apa saja, sesuai dengan kesepakatan peserta.
Tujuannya, untuk mengenalkan kepada masyarakat yang melihat kegiatan ini, terhadap beragam budaya yang ada di Jawa Timur hingga seluruh Indonesia.
"Nantinya akan ditentukan untuk juara 1,2 dan 3 siapa saja peserta dengan penampilan terbaik di karnaval ini," paparnya.
Lebih lanjut, Agus sapaan akrabnya juga menambahkan tidak ada penarikan biaya untuk para penonton yang melihat karnaval ini. Hanya saja, sebagian masyarakat umum yang memarkirkan kendaraannya, ditarik biaya untuk penertiban lahan parkir, yang nantinya digunakan sebagai uang kebersihan.
Sedangkan untuk memperlancar jalannya kegiatan, seluruh kendaraan roda empat yang hendak menuju Kecamatan Rengel maupun Widang, tidak diperbolehkan untuk melintasi jalan tersebut. Sebagai gantinya dialihkan menuju Portal di Desa Compreng, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban ataupun di Desa Plumpang.
Baca juga:
Usai Terlibat Insiden di Jalan, Sopir Truk di Tuban Diuber Masyarakat
"Seluruh akses ditutup di Desa Klotok, kecuali Kendaraan Roda 2, untuk itu dialihkan ke Plumpang dan Desa Compreng. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, paling tidak bisa mengenalkan ciri khas dari Desa Klotok, karena ada sebagian kreativitas yang memang tidak menyewa," katanya.
Sementara salah seorang penonton, Fatan mengaku sangat menikmati adanya kegiatan Karnaval Pawai Budaya ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk semangat dari masyarakat ataupun pemuda dari Desa Klotok.
"Menikmati sekali, warganya juga pada kreatif-kreatif. Dari beberapa desa yang ada, dari dulu yang paling saya nantikan ya karnaval di Klotok, karena setiap tahun memang sangat meriah semua warganya ikut tampil," pungkasnya. [Sav/Ali]