Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena iklim skala antar tahunan, yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan atau anomali iklim di Indonesia. Di mana, fase hangat pada ENSO ini biasa dikenal dengan istilah El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan panjang.
Selama periode El Nino ini terjadi, maka akan ada perubahan aliran angin dan distribusi suhu di atmosfer, sehingga dampaknya bisa meluas di seluruh dunia, dan mempengaruhi cuaca serta iklim diberbagai daerah.
Bukan hanya cuaca, kondisi ini juga berdampak signifikan terhadap sektor pertanian di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban. Pasalnya, El Nino dapat mengganggu pola cuaca, yang bisa berdampak pada produksi pertanian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tuban, Eko Julianto mengatakan, ada beberapa dampak El Nino bagi sektor pertanian, yang perlu diwaspadai oleh para petani di Kabupaten Tuban.
“El Nino adalah fenomena alami yang terjadi ketika suhu permukaan air di Samudera Pasifik Tengah dan Timur, menjadi lebih hangat dari biasanya. Jadi ada sejumlah potensi dampak El Nino yang perlu diwaspadai,” katanya kepada blokTuban.com, Sabtu (22/7/2023).
Menurut Eko, dampak yang harus diwaspadai ialah bencana kekeringan. Sebab pada prosesnya, El Nino sering dikatakan sebagai peningkatan suhu permukaan laut, serta penurunan curah hujan disejumlah wilayah.
Oleh karena itu, kondisi ini dapat menyebabkan kekeringan dibeberapa wilayah. Sehingga hal itu dapat berdampak pada ketersediaan air untuk sektor pertanian. Sederhananya, kekurangan air bisa menghambat pertumbuhan tanaman hingga mengurangi hasil panen petani.
“Selain itu, juga bisa menyebabkan gangguan musim tanam, karena perubahan kondisi cuaca dapat mengganggu musim tanam, dan mengubah pola cuaca yang biasanya terjadi. Perubahan ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen,” jelasnya.
Dengan demikian, maka Mantan Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tuban ini mengingatkan kepada para petani, untuk memperhatikan perubahan cuaca yang berkaitan dengan El Nino. Sehingga, dapat menyesuaikan jadwal tanam masing-masing.
Sementara dampak lainnya, yaitu potensi kemunculan penyakit dan juga hama pada tanaman. Karena biasanya, pergantian cuaca yang ekstrem kerap memunculkan berbagai penyakit di lahan pertanian.
“Perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan, bagi beberapa penyakit dan hama tanaman. Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas, dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eko menambahkan jika dampak lain yang dapat ditimbulkan ialah penurunan kualitas tanaman. Penyebabnya, karena dengan suhu yang tinggi dan kurangnya pasokan air, menjadikan kualitas tanaman yang nantinya harus dipanen menjadi menurun.
Dalam hal ini, bisa saja hasil panen para petani, baik sayuran ataupun buah-buahan menjadi lebih kecil dibandingkan biasanya. Kendati demikian, ia menyebut apabila dampak-dampak tersebut tidak terjadi di Kabupaten Tuban.
“Biasanya rasanya juga menjadi kurang enak, dan kualitas yang buruk secara keseluruhan. Tapi insyaallah tidak terjadi di Tuban,” pungkasnya. [Sav/Ali]