Musim Kemarau Jadi Berkah Bagi Produsen Tepung Sagu di Tuban

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Musim Kemarau yang disertai dengan terik matahari yang menyengat beberapa hari ini, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para produsen tepung sagu di Kabupaten Tuban.

Pasalnya, cuaca panas ekstrem menyebabkan proses penjemuran tepung sagu, dapat lebih cepat empat kali lipat jika dibandingkan pada musim penghujan kemarin.

Hal tersebut, salah satunya turut dirasakan oleh Dita Yuliyana Anggraini  produsen  tepung sagu, asal Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

“Kalau musim  kemarau justru  kita  mulai produksi  mbak, karena kita butuh sinar matahari terik untuk menjemur tepung,” katanya kepada blokTuban.com, Selasa (6/6/2023).

Menurutnya, pada musim kemarau seperti saat ini, pihaknya hanya membutuhkan waktu sehari untuk menjemur hasil produksi tepung sagu miliknya.

Sementara pada musim penghujan, ia membutuhkan waktu lebih lama, yaitu sekitar 4 hari proses penjemuran. Hal tersebut, tentu menghambat produktivitas tepung sagunya.

Kendati proses pengeringan tepung sagu pada saat musim penghujan lebih lambat daripada saat ini, Dita sapaan akrabnya mengaku bahwa hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kualitas ataupun cita rasa dari tepung sagu.

“Musim kemarau ini produksi bisa naik 50 persen mbak, karena sehari sudah kering. Sedangkan kalau musim hujan sekitar empat hari baru bisa benar-benar kering,” jelasnya.

Lebih lanjut, ibu dari tiga orang anak ini juga menambahkan, bahwa dalam sekali produksi satau satu pohon sagu, ia  bisa memproduksi 50 hingga 100 kilogram tepung sagu.

Dimana, untuk satu bungkus atau 500 gram tepung sagu, dibandrol dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp15 ribu saja.

“Untuk harganya masih sama mbak, Rp15 ribu untuk satu bungkusnya, dengan kemasan 500 gram,” paparnya. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS