Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) yang menjangkit sapi di Kabupaten Tuban berimbas juga pada aktivitas jual beli sapi di Kabupaten Tuban.
Menurut Koordinator Pasar Hewan Tuban, Agung Subekti (50) saat ini aktifitas jual beli sapi di pasar hewan Tuban yang berada di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, mengalami kemerosotan hingga 50 persen yang diakibatkan adanya beberapa penyakit hewan seperti PMK dan LSD di Kabupaten Tuban.
“Saat ini aktivitas jual beli sapi di sini tak seramai dulu, sebelum maraknya penyakit sapi,” ujar Koordinator Pasar Hewan Tuban, Agung Subekti kepada blokTuban.com, Minggu (7/05/2023).
Pria yang akrab disapa Agung ini menambahkan, bahwa dulu sebelum adanya penyakit seperti saat ini, dalam satu hari pasaran, pasar hewan Tuban bisa menampung 700 hingga 800 ekor sapi. Namun saat ini pasar hanya kedatangan 400 sampai 300 ekor sapi saja.
Selain itu perbedaan juga tampak usai Hari Raya Idul Fitri, dulu pasar hewan akan selalu ramai didatangi oleh pembeli dan penjual sapi, karena usai hari raya terdapat beberapa momentum yang menjadikan aktivitas jual beli sapi di pasar hewan Tuban ramai.
“Dulu usai hari raya Idul Fitri pasar hewan akan ramai karena banyak orang mencari sapi untuk digunakan sebagai kurban saat hari raya Idul Adha. Selain itu usai hari raya Idul Fitri biasanya para perantau akan menginvestasikan hasil kerjanya untuk dibelikan sapi,” imbuhnya.
Namun akibat banyaknya penyakit seperti saat ini, banyak orang yang enggan untuk membeli sapi karena takut terkena penyakit. Tak hanya itu dulu sebelum banyaknya penyakit, aktivitas jual beli sapi di pasar hewan bisa sampai pukul 17.00 Wib namun saat ini hanya sampai pukul 14.00 Wib.
Namun untuk meminimalisir adanya penularan penyakit di area pasar sapi, pengelola pasar melakukan pembatasan peredaran sapi yang masuk di pasar hewan Tuban, dengan cara, tidak memberikan izin masuk kepada sapi yang tersakit penyakit LSD atau PMK.
“Biasanya sapi yang terjangkit penyakit akan kita isolasi di ruangan tersendiri, dan tidak boleh dimasukkan,” imbuhnya.
Namun saat ini para penjual sapi sudah sadar, dan mereka tidak membawa sapi yang terjangkit penyakit untuk dibawa ke pasar. [Nur/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS