Cerita Rasiman, Pengusaha Kerupuk Lembang di Tuban Mampu Produksi 4 Kuintal Sehari

Kontributor : Nur Qur'ani Mulia*

blokTuban.com - Kerupuk lembang atau biasa disebut kerupuk uyel adalah kerupuk putih dengan rasa gurih renyah yang memiliki bentuk keriting. Di mana kerupuk ini biasanya dibuat dengan cara di uyel-uyel hingga membentuk keriting. 

Kerupuk ini kerap menjadi teman makan saat menyantap berbagai macam makanan berat, seperti lontong kuah, pecel, sate, dan lain sebagainya. 

Salah satu rekomendasi kerupuk lembang yang nikmat untuk dijadikan teman makan yaitu kerupuk lembang dari hasil produksi salah satu warga Tuban, yang berada di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Rasiman (60 tahun) selaku pemilik usaha kerupuk lembang mengatakan, bahwa usahanya sudah berjalan selama 30 tahun terhitung sejak tahun 1993 silam.

Pria 60 tahun tersebut menceritakan awal usaha yang digelutinya berawal dari warisan ibunya yang saat ini dilanjutkan olehnya dan masih berjalan hingga saat ini.

“Ini awalnya bukan dari saya sendiri, jadi ini itu warisan dari orang tua tapi dulu itu bukan kerupuk lembang tapi kerupuk potong biasa. Terus ibu saya meninggal kemudian saya lanjutkan,” Ujar Rasiman kepada blokTuban.com, Jumat (05/05/2023).

Menurut Rasiman, setiap harinya ia mampu memproduksi hingga 4 kuintal kerupuk lembang per hari dengan dibantu sebanyak 14 pekerja.

“Kalo satu hari bisa produksi sampe 4 kuital, tapi itu belum tentu habis kadang masih ada sisanya sedikit,” Paparnya.

“Untuk saat ini ada 14 karyawan, kalo dulu lebih banyak sekitar 23 orang. Kemudian saya kurangi karena sekarang apa-apa mahal mbak, tepung mahal minyak curah juga mahal,” Imbuhnya.

Disambung Jupri (32 tahun), salah satu karyawan yang mengaku sudah bekerja selama puluhan tahun, ia mulai berkerja dari pagi hingga sore di rumah produksi kerupuk lembang.

Di sisi lain melihat cuaca yang cukup terik, hal ini menjadi berkah bagi para produksi kerupuk. Pasalnya jika musim tak menentu atau musim hujan produsen kerupuk lembang ini membutuhan 15 gas tabung seberat 3 kilogram untuk mengeringkan kerupuk menggunakan oven setiap harinya.

Akan tetapi jika cuaca cukup cerah, kini ia cukup menjemurnya di bawah sinar matahari saja.

“Nah kalo seperti hari ini, di musim kemarau biasanya 1 hari bisa langsung digoreng, tapi kalo lagi musim hujan itu kerupuknya dioven mbak dan itu butuh waktu lebih lama sampe 1 hari 1 malam bisa habis 15 tabung gas 3 kilogram,” Jelas Rasiman dengan wajah sumringah.

Kerupuk lembang gurih renyah ini dibuat dengan bahan dasar tepung. Adapun proses pembuatanya adonan dari tepung tersebut dicetak menggunakan mesin dan kemudian dimasukkan pada tungku penguapan. 

Jika sudah matang, kerupuk kemudian dijemur hingga kering hingga proses terakhir kerupuk dapat digoreng sampai mengembang.

Untuk harga satuan kerupuk lembang sendiri tergolong cukup ramah di kantong yaitu dengan satu biji kerupuk seharga Rp 170 saja.

Karena rasanya yang enak, kerupuk lembang ini biasanya dijual di seluruh wilayah Tuban seperti: Tambakboyo, Kerek, Montong, Rengel, Palang, dan sekitarnya. Selain di Tuban kerupuk lembang ini juga sudah merambah di Kota Lamongan.

Rumah produksi kerupuk lembang Panyuran tersebut, kini mempunyai beberapa pelanggan dari para pedagang yang menjajahkan kerupuk lembang dari rumah produksi tersebut. Hingga kini Rasiman tinggal melayani para pelanggan yang membeli kerupuk dari rumah produksinya. 

Kendala yang biasa dihadapai yaitu melambungnya harga bahan baku seperti tepung dan minyak. Meskipun terjadi kenaikan harga, Rasiman tetap mejual kerupuk dengan harga yang sama.

“Walaupun naik, saya tetap menjualnya dengan harga yang sama seperti kemarin dan saya harap kerupuk lembang ini bisa terus bertahan dan semakin maju,” Tutupnya. [Lia/Dwi]

*: Penulis merupakan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang magang di kantor redaksi blokTuban.com di Jalan Pramuka II No.19 kelurahan Sidorejo, Tuban. 

 

Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS