KLHK: Sampah di Tuban Dapat Diolah Jadi Bakar Bakar Alternatif di 2025

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI telah berdiskusi dengan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky soal pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi Refuse Derrived Fuel (RDF) di Kabupaten Tuban.

Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat LB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Haruki Agustina menyampaikan apresiasi kepada Bupati Tuban dan Pemkab Tuban yang memberi atensi lebih terhadap pengolahan sampah. Kabupaten Tuban ditunjuk menjadi persinggahan karena memiliki grand design yang terukur mengenai pengolahan sampah.

"Karenanya, KemenLHK siap mendukung perwujudan program RDF maupun pengolahan sampah di Tuban," jelasnya.

Menurut Haruki Agustina, program RDF yang dikembangkan Pemkab Tuban memiliki konsep pengolahan sampah sirkular dan mampu menciptakan nilai ekonomi kemasyarakatan. Produk hasil RDF akan mampu diserap perusahaan sebagai bahan baku produksi maupun tenaga pembangkit listrik terbarukan. 

"Berdasarkan penjelasannya Bupati, saya yakin tahun 2025 seluruh sampah di kabupaten Tuban dapat diolah menjadi bahan bakar alternatif," sambungnya. Program tersebut dapat dicontoh dan diadopsi wilayah lain agar sampah dapat diolah dengan baik.

Baca juga:

Diduga Sengaja Dibuang, ODGJ Ditemukan di Gunung Wangun Tuban Makan Sampah 

Haruki Agustina menyatakan kegiatan Jelajah Bersih Negeri dilaksanakan sebagai bentuk kampanye pengolahan sampah. Harapannya, masyarakat kian sadar terhadap lingkungannya, mau dan mampu mengolah sampah atas dasar kesadaran dirinya

Pada paparannya, Bupati Tuban mengungkapkan Pemkab Tuban berkomitmen melakukan pengolahan sampah semaksimal mungkin. Hal tersebut diwujudkan dengan pengalokasian APBD 2023 sebesar 15,7 milyar untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah berbasis teknologi RDF.

Selain itu, juga dijalankan sejumlah program pengolahan sampah diantaranya pembentukan 107 bank sampah dari 328 desa/kelurahan, kerjasama pengolahan sampah menjadi bahan bakar dengan perusahaan, dan budidaya maggot untuk pengolahan sampah organik.

"Tujuannya, agar sampah dapat diolah semaksimal mungkin sesuai konsep zero waste," ungkapnya.

Lindra menyatakan teknologi RDF akan membawa multiplayer effect bagi masyarakat Kabupaten Tuban. Selain menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat kian teredukasi mengenai pengolahan sampah hingga mampu memunculkan nilai ekonomi. Sehingga sampah tidak lagi dipandang negatif, namun memiliki nilai ekonomis.

Usai berdialog, Lindra didampingi jajaran KemenLHK RI memberangkatkan pesepeda Jelajah Bersih Negeri menuju kabupaten/kota berikutnya. Tim Jelajah Bersih Negeri yang mengawali start di Bali dan Jogjakarta akan tiba di Jakarta pada puncak HPSN 2023 pada 21 Februari mendatang. 

Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tuban, Bambang Irawan, serta pimpinan perusahaan dan industri di Kabupaten Tuban. [Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS