Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Musim pergantian cuaca beberapa waktu belakangan ini, membuat dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat. Salah satunya dirasakan oleh para petani tembakau yang ada di Kabupaten Tuban.
Pasalnya, tanaman tembakau banyak yang diserang oleh hama lantaran dampak dari perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Sehingga produktivitas dan mutu dari tembakau menjadi turun.
Menurut salah seorang petani tembakau di Kecamatan Plumpang, Mukhtar mengatakan jika pada saat tanaman tembakau terkena air hujan, ada banyak hama yang berpotensi menyerang bahan baku pembuatan rokok tersebut.
“Faktor hama ini ya karena hujan, jadi banyak tanaman yang tidak jadi (mati). Tahun ini sama tahun kemarin hasilnya lebih bagus tahun kemarin, karena hujannya tidak terlalu sering,” paparnnya, Minggu (16/10/2022).
Adapun hama yang biasanya menyerang tembakau ialah siput, jenis hewan berlendir ini terkenal dapat merusak tanaman tembakau. Biasanya, para petani mengatasinya dengan menyemprotkan cariran kopi, di sekitar tanaman tembakau atau langsung pada siput.
Baca juga :
- Akibat Kemarau dan Hindari Hama Tikus, Petani di Tuban Beralih Tanam Tembakau
- Hasil Panen Tembakau Tuban Tak Maksimal, Petani Lega Harga Jualnya Stabil
- BPS Jatim : Setiap Pekan Rata-rata Penduduk Jatim Hisap 76,44 Batang Rokok
Tak hanya itu saja, Hama lainnya adalah ulat. Biasanya, ulat memakan daun-daun dari tembakau yang masih muda, sehingga daun yang telah dimakan tersebut akan berlubang dan menjadi besar seiring dengan pertumbuhan dari tanaman.
Untuk itu, biasanya petani membasmi hama satu ini dengan cara menyemprot tanaman tembakau dengan obat atau larutan pestisida.
“Biasanya yang paling banyak menyerang itu siput sama ulat mbak, jadi pencegahannya ya dikasih obat,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria ramah ini menambahkan jika masa tanam dari tembakau ini sendiri yaitu kurang lebih berkisar 100 hari sampai 120 hari atau tiga sampai empat bulan. Kendati demikian, tanaman mulai bisa dipetik pada saat berusia 80 hari. [Sav/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS