Jangan Salah Ucap Jika Ada Orang Meninggal, Khusnul Khotimah Atau Husnul Khotimah?

Oleh : Dwi Rahayu

blokTuban.com - Ucapan bela sungkawa untuk sesama muslim biasanya tidak lepas dengan 'husnul khotimah' atau 'khusnul khotimah'. Manakah yang benar, yang  harus diucapkan jika ada orang meninggal?

Melansir dari NU Online, Ustadz Faishal Zulkarnaen, Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menjawab permasalahan yang umum terjadi ini. 

Ustadz Faishal Zulkarnaen berdasarkan keilmuan yang ia miliki dan pendapat para ulama menyatakan ucapan 'khusnul khotimah' itu salah. Sedangkan yang benar adalah 'husnul khotimah'. 

Terkait: 305 Pemilih meninggal, Ini Jumlah Pemilih di Tuban pada Juni 2022

Alasannya adalah perbedaan makna diantara kedua ucapan tersebut. Khusnul khotimah bermakna akhir yang hina. Sementara husnul khotimah maknanya akhir yang baik. 

Dalam bahasa Arab, Huruf ditulis h menjadi husnul khotimah yang berarti akhir yang baik. Sementara kalimat dalam bahasa latin ditulis dengan 'khusnul khotimah' yang berdasarkan Ibnul A'robi berarti terhina setelah perkasa.

Berdasarkan beberapa sumber tanda-tanda yang bisa dikenali jika seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah:

1. Mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal

Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang akhir perkataannya adalah La Ilaha ilallah (Tidak ada sesembahan yang berkah disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga, " (HR. Abu Dawud No. 3116)

2. Meninggal dunia dengan dahi berkeringat

"Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya." (HR. Ahmad)

Terkait: Dor!....Putra Kedua Ulama Buya Arrazy Usia 3 Tahun meninggal di Tuban

3. Meninggal dunia pada malam dan hari Jumat

"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari dan malam Jumat. Melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi No. 1.074)

4. Wanita yang meninggal saat melahirkan

"Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid." (HR. Ahmad)

5. Meninggal dunia karena wabah atau sampar

"Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim." (HR. Bukhari)

6. Meninggal dunia dalam suatu urusan di jalan Allah SWT

Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 169-171 yang artinya:

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman."

7. Meninggal dunia karena runtuhan bangunan dan mati tenggelam

"Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan  atau tebing) dan meninggal di jalan Allah." (HR. Bukhari)

8. Meninggal dunia karena sakit perut atau berhubungan dengan perut

"Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid."(HR. Muslim)

 

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS