Mengenal Makna Malem Songo, Tradisi Akad Nikah di Kabupaten Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.comMalem songo merupakan julukan yang diberikan oleh masyarakat Kabupaten Tuban untuk malam ke-29 di bulan Ramadan. Pada malam ini, masyarakat di Tuban memiliki tradisi unik yaitu melangsungkan akad nikah.

Pada malam tersebut, ratusan calon pengantin melaksanakan nikah setiap tahunnya. Tidak hanya di Kabupaten Tuban saja, tradisi akad nikah malem songo ini juga terjadi di kabupaten-kabupaten tetangga, yaitu Bojonegoro dan Lamongan. 

Menurut data yang dihimpun oleh blokTuban.com, pada tahun ini ada sekitar 392 calon pengantin (Capeng) yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban. Mereka sudah mendaftar untuk melangsungkan akad pernikahan. 

Hal tersebut dilakukan karena masyarakat meyakini jika malam ini merupakan malam yang baik dan penuh dengan keberkahan.

“Menurut kepercayaan malem songo itu malam ganjil di bulan ramadan yang baik, makanya banyak orang yang memilih di malam itu,” ungkap Fahmi, salah satu Capeng yang akan melaksanakan akad nikah, Sabtu (30/4/2022). 

Selain itu, lanjutnya jika melangsungkan akad nikah di malam tersebut maka tidak perlu menghitung weton (tradisi jawa sebelum menikah), sehingga banyak orang yang memutuskan untuk melangsungkan pernikahan di malem songo. 

“Sudah tradisi turun temurun juga kalau malem songo banyak orang menikah,” katanya dengan ramah. 

Lebih lanjut, dikutip dari laman merdeka.com jika tradisi malem songo yang masih lestari hingga saat ini memiliki sejumlah alasan. Diantaranya yaitu malam tersebut merupakan malam ganjil trakhir di bulan Ramadan yang diyakini sebagai malam istimewa, sebab ada kemungkinan turunnya malam Lailatul Qodar. 

Tidak sampai disitu saja, dilangsungkannya pernikahan tersebut juga biasa didasari banyak keluarga yang mudik ke kampung halaman, sehingga dirasa menjadi momentum yang tepat untuk melangsungkan pernikahan dengan disaksikan oleh keluarga besar. [Sav/Ali]