Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Umumnya pulang ke rumah saudara atau kembali ke kampung halaman saat Lebaran Idul Fitri 2022 dengan membawa oleh-oleh ikan asap ataupun parsel. Akan tetapi, seorang pemudik asal Desa Boto, Kecamatan Semanding berinisial AA (32) justru membawa minuman yang dilarang oleh petugas.
Ia kemudian dihadang petugas gabungan saat menaiki kendaraan angkutan umum di Terminal kambang Putih Tuban di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (28/3/2022).
Pemuda tersebut diperiksa dan kedapatan membawa dua botol arak khas Tuban (Miras) berisi masing-masing 1,5 liter, hendak dikirimkan ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kepada petugas, pemuda Boto itu mengaku mendapat pesanan dari kawannya dan menyembunyikan araknya di dalam tas ransel.
"Yang paling menonjol dari operasi simpatik narkoba yaitu temuan dua botol arak yang mau dikirim ke Pati," ujar Kepala BNNK Tuban, AKBP I Made Arjana kepada blokTuban.com setelah operasi.
Made kemudian memberikan pilihan kepada pemuda itu, yaitu membuang atau memusnahkan arak di tempat atau berurusan lebih lanjut dengan petugas di kantor BNNK Tuban. Atas dasar itu, pemuda tersebut seketika membuang arak yang dikemas dalam botol air mineral dengan tutup berwarna hitam.
Dalam operasi simpatik Narkoba jelasng lebaran Idul Fitri 1443 H, Made melakukannya bersama Pemkab, Polri, PM, Dinas Perhubungan Tuban, dan Kemenhub yang bertugas di Terminal Kambang Putih Tuban. Operasi yang dimulai sejak pukul 08.00 Wib itu, mengecek satu per satu angkutan umum baik yang melintas dari Jawa Tengah maupun sebakliknya.
"Sasaran kami sopir, kernet, angkutan umum dan kelayakannya. Secara umum ada 20 kendaraan yang kami periksa dan 40-an orang dites urine dengan hasil negatif," imbuhnya.
Adapun hasil dari pemeriksaan kendaraan, lanjut Made masih dalam tahap kewajaran dan ditoleransi. BNNK dan petugas gabungan menghimbau kepada sopir dan penumpang untuk tidak menggunakan Narkoba karena berbahaya bagi keselamatan perjalanan. [Ali]
