Reporter : Siti Yuhani Lailatul Erlina Nur Rahmawati
blokTuban.com - Pentol merupakan jajanan tradisional yang digemari oleh semua kalangan. Umumnya berbentuk bulat dan terbuat dari tepung kanji dan terigu yang diberi campuran daging. Jajanan tersebut lebih enak ketika dinikmati dengan saus, kecap, dan sambal.
Di wilayah pesisir Tuban yang terletak di jalan penghubung Desa Banjarjo dengan Desa Boncong, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban terdapat warung pentol petis Mak Kemis. Warga setempat biasa menyebut pentol petis Bulu.
Menu yang disediakan Mak Kemis adalah rujak buah petis, pentol petis, gorengan, krupuk, es dan beberapa minuman lainnya. Kendati demikian, yang lebih dikenal pembeli adalah kelezatan pada pentol petis.
Ketika membuat sambal petis, Mak Kemis menggunakan bahan petis ikan, gula Jawa dan cabai lalu diulek menjadi satu dan diberi air asam Jawa. Untuk bahan untuk membuat pentolnya adalah tepung terigu, tapioka, daun bawang, ikan, dan penyedap rasa.
Ketika semua bahan sudah siap, adonan tepung kemudian dicampur dengan ikan yang sudah dihancurkan. Setelah itu dibentuk bulat-bulat kecil lalu digoreng.
Setiap harinya pentol petis milik Mak Kemis menghabiskan sekitar 15 sampai dengan 16 kilogram. Mulai buka dari pukul 09:00 sampai 16:00 WIB. Pada bulan puasa
hanya menghabiskan sekitar enam kilo yang dibuka mulai pukul 16:00 Wib sampai waktu adzan maghrib kemudian tutup lagi dan dibuka lagi setelah tarawih. Mak Kemis pemilik warung pentol petis Bulu mengaku, sudah berjualan sejak sepuluh tahun yang lalu.
“Sejak tahun 2012 saya mulai berjualan dan Alhamdulillah rame pengunjung,” ujar Mak Kemis kepada blokTuban.com, Kamis (7/4/2022)
Pengunjung yang datang di warung Mak Kemis berasal dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Tuban. Letaknya strategis karena berada di dekat perbatasan Jawa Timur
yaitu Kecamatan Bancar dengan Jawa Tengah yaitu Kecamatan Sarang. Banyaknya pondok pesantren di kawasan itu, membuat para santri yang berdatangan menikmati pentol petis Bulu di warung Mak Kemis.
Pentol Petis Mak Kemis satu porsinya dibandrol sepuluh ribu rupiah yang bisa dinikmati dua sampai tiga orang karena porsinya yang melipah. Rasanya yang gurih dan petisnya yang terkenal pedas memadukan rasa yang nikmat. Tak salah bila digemari oleh para pembeli dari berbagai daerah. [Lina/Ali]
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published