Nikmati Kripik Brownies, Inovasi Jajanan Unik  Pertama di Kabupaten

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com -  Siapa sih yang nggak kenal dengan brownies, makanan berbahan dasar cokelat yang banyak disukai masyarakat terutama anak-anak. Pada umumnya brownies merupakan makanan yang memiliki tekstur empuk dan hanya bisa bertahan beberapa hari saja.

Namun siapa sangka jika ditangan Kayami, brownies bisa disulap menjadi suatu cemilan yang berbeda, yaitu kripik brownies. Selain rasanya yang lezat, makanan ini juga bisa bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan kue brownies pada umumnya. 

“Kripik brownies buatan saya ini bisa bertahan sampai 2 bulanan,” ungkapnya kepada blokTuban.com.

Uniknya, usaha kripik brownies yang dibuat oleh perempuan berusia 32 tahun ini berawal dari keinginannya untuk berinovasi dan menghasilkan makanan baru, sehingga ia memiliki keinginan untuk merubah brownies menjadi makanan yang bertekstur kering, alhasil terciptalah produk tersebut sejak bulan Februari lalu.  

“Coba-coba aja gimana kalau brownies dibikin kering dengan tekstur yang kres nya gitu, dan alhamdulillah jadi,” terangnya. 

Bahan-bahan yang dibuat untuk membuat brownies sendiri kurang lebih sama dengan bahan pembuatan pada umumnya, seperti tepung terigu, gula, telur, cokelat dan juga vanili. Perbedaanya hanya pada proses pematangannya. 

Pasalnya, brownies yang dibuat pada umumnya kebanyakan memakai sistem pengukusan, sedangkan kripik brownies ini dimatangkan dengan cara dipanggang hingga kering. Selain itu juga teknik pengirisannya yang lebih tipis dari biasanya. 

“Dipanggang kalau brownies kebanyakan dikukus. Prosesnya ya sama seperti brownies pada umumnya cuma ini lebih tipis dan lebih kering sampai kriyuk,” jelasnya. 

Selain rasanya yang lezat, harga yang ditawarkannya pun sangat ramah dikantong, karena Ami panggilan akrabnya hanya membandrol kripik buatannya tersebut seharga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu saja per kemasan. 

Karena produk ini masih terbilang baru, maka saat ini pemasarannya masih meliputi beberapa wilayah di Kabupaten Tuban. 

Dengan demikian perempuan berhijab itu berharap jika usahanya bisa lebih maju lagi dibandingkan saat ini serta bisa sampai masuk ke tingkat international. 

“Bisa tembus ekspor dan saya akan menunjukkan bahwa saya bisa walaupun hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang minim pendidikan. Insyaallah bisa dan saya juga akan merubah mimpi saya menjadi nyata,” tutupnya. [sav/ono]