Menko Airlangga Harapkan Manfaat Pemulihan Ekonomi Bisa Dirasakan Masyarakat

 

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Pandemi Covid-19 memang membawa dampak yang luar biasa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali perihal ekonomi yang dirasa semakin menurun. Oleh karena itu, pengendalian pandemi yang efektif terbukti msnjadi kunci untuk kembali memulihkan ekonomi. Pandemi yang terkendali, akan mendorong confidence serta mobilitas penduduk. Dengan demikian, perekenomian Indonesia tetap tumbuh positif. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto pada acara Indonesia Economic Outlook 20220 yang diselenhgarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) bersama Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (APKASI) secara virtual. Menko Airlangga mengatakan jika pertumbuhan ekonomi pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai 5,2 persen.

"Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan menentukan pencapaian target tersebut," ujarnya Menko Airlangga, dikutip blokTuban.com dalam laman Kemenko pada Rabu (26/1/2022)

Ia melanjutkan dengan demikian maka kerjasama stakeholder sangat diperlukan dan ini menjadi kunci bagi pemulihan serta mendorong pembangunan ke depan. Oleh sebab itu, untuk menghadapi situasi ekonomi global dengan berbagai tantangan. Menko Airlangga mengajak para stakeholder untuk merespon situasi tersebut secara fleksibel dan juga adaptif.

Selain itu, pemerintah juga melanjutkan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada tahun 2022, dengan anggaran Rp451, 64 triliun. Dengan fokus kepada 3 pilar yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, serta penguatan pemulihan ekonomi. 

Khusus untuk vaksinasi pemerintah akan terus mengakselerasi dan vaksinasi dosis primer diharapkan bisa selesai di Q2-2022. Selain itu pemerintah saat ini juga telah menjalankan program booster vaksinasi dosis ke tiga yang sudah dimulai sejak 12 Januari lalu. 

Untuk pemanfaatan PEN sendiri, Menko Airlangga menjelaskan jika beberapa program akan didorong agar dilaksanakan di depan atau secara front loading di awal tahun. Program tersebut meliputi beberapa program, seperti program subsidi bunga KUR sebesar 3 persen untuk bulan Januari hingga Juni 2022 dan juga Program

Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN).

Tidak hanya itu saja, juga terkait insentif fisikal berupa PPN DTP untuk sektor perumahan yaitu 50 persen untuk di bawah Rp2 miliar dan 25 persen untuk Rp2 miliah hingga Rp5 miliar. Sementara untuk PPnBM DTP untuk otomotif, terutama otomotif di bawah Rp200 juta ditanggung 3 persen, 2 persen, 1 persen dan 0 persen setiap kuartalnya. Dan antara Rp200 juta hingga Ro250 juta sebesar 50 persen atau dikuartal pertama 7,5 persen dan kuartal kedua kembali sebesar 15 persen. 

"Pemerintah juga terus mendorong perbaikan iklim investasi dengan berbagai regulasi sehingga tentunya diharapkan dapat tercipta lapangan baru," ucapnya. 

Menko Airlangga juga mengungkapkan, terdapat 240 bidang usaha prioritas yang terbuka bagi penanaman modal dan tentunya diberikan insentif baik fisikal maupun non fisikal. Oleh karenanya kemudaham investasi juga harus didorong oleh para pemerintah daerah, agar penciptaan lapangan kerja bisa lebih luas dan juga terjadi akselerasi pemulihan ekonomi untuk masyarakat.

Sementara itu, untuk Presidensi G20 Indonesia pada tahun ini. Indonesia memfokuskan pada tiga hal, yaitu memperkuat arsitektur global, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi menuju energi berkelanjutan. 

Menko Airlangga juga meyakinkan, jika kesempatan ini juga akan mendorong serta transformasi ekonomi yang tentunya juga pembangunan diaspek sosial dan juga politik. "Salah satu yang juga akan didorong di 2022 ialah predensi Indonesia dalam forum G20 dan tentu Indonesia akan berada didalam panggung dunia, sehingga diharapkan ini akan mengikuti peningkatan perdagangan investasi. Kita mendorong agar pemulihan sifatnya inklusif, kuat, dan berkelanjutan," jelasnya. 

Presidensi G20 Indonesia tersebut nantinya akan digelar lebih dari 150 pertemuan, dan akan diadakan si 19 kota dengan sekitar 18000 dilegasi yang akan hadir. Hal ini diperkirakan akan mendorong tumbuhnya lapangan kerja baru sekitar 33.000. 

Hal tersebut tentu meningkatkan domestik hingga Rp1.7 triliun, mengingkatkan PDB nasional sebesar 7.4 triliun, dan juga akan bermanfaat sekitar dua kali lebih dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 di Bali. "Saya mengapresiasi kerjasama semua pihak, namun tentu kita harus sadar bahwa tantangan masih banyak dan kita terus menjaga koordinasi, sinergi dan kerja sama Pemerintah Pusat, Daerah, para pengusaha, dan masyarakat. Agar seluruh stakeholder dapat merasakan manfaat pemulihan ekonomi ini," katanya. [sav/col]