Cerita Pelaku UMKM Mempertahankan Bisnisnya di Tengah Pandemi

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Pandemi Covid-19 memang berdampak bagi semua sektor yang ada di masyarakat, salah satunya yang paling terdampak adalah sektor ekonomi. Termasuk pemilik usaha UMKM yang ada di Kabupaten Tuban.

Salah satu pelaku UMKM yang bergerak pada produk-produk makanan yakni Rudi Susanto juga merasakan dampak dari adanya Covid-19. Pemilik toko roti Rudi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban tersebut melakukan berbagai upaya untuk tetap mempertahankan bisnis yang telah dimulainya sejak tahun 2019 silam.

Usaha Toko Roti Rudi yang saat ini sudah berjalan hampir tiga tahun tersebut mulai dirintis ketika dirinya pensiun dini dari salah satu perusahaan retail yang ada di Surabaya. Pria asli Kabupaten Tuban tersebut memang dahulunya sempat merantau ke Ibukota provinsi Jawa Timur untuk mengadu nasib.

Dikarenakan memiliki pengalaman yang cukup lama sebagai seorang koki, ketika kembali ke Tuban di tahun 2018, ia memutuskan untuk membuka bisnis bakery. 

“Kebetulan saya dulunya chef pastry dan punya pengalaman lama di bidang makanan jadi ketika pensiun dini itu saya memutuskan untuk usaha di bidang ini juga,” terangnya.

Meskipun memiliki karyawan, untuk proses produksi roti tetap dilakukan sendiri olehnya.

“Dulu saya buka usaha ini kan 2019, belum ada corona jadi masih ramai. Bahkan pernah sampai dapat pesanan 1800 roti itu saya produksi sendiri juga,” ujarnya.

Awal usahanya dirintis, ia tidak hanya menjual berbagai jenis roti, melainkan jenis makanan lain seperti fried chicken dan steak, namun saat ini hanya fokus pada bakery karena pasar yang sepi akibat terjangan pandemi. 

“Saya dulu juga sempat jadi kepala koki, jadi untuk segala macam menu sebenarnya sudah ada basicnya. Jenis rotinya di sini ada tawar, roti kering, cake, dan jenis roti lain. Dulu yang paling banyak diburu roti Rp3000-an itu karena murah dan enak,” jelasnya.

Pria 52 tahun tersebut mengatakan bahwa bakery dulunya andalan bagi orang-orang yang punya hajatan, namun karena pandemi tidak boleh berkumpul dan hajatan dilarang, maka terdampak pula pada usahanya. 

“Penjualan sangat turun dibanding dulu, jadi mau tidak mau berpikir cara untuk mempertahankan ini. Sampai akhirnya banting setir, nambah jualan produk oleh-oleh. Pokoknya kalau sekarang yang penting bisa berputar buat operasional dulu,” ujarnya.

Wakil ketua HIPMIKIMDO Tuban tersebut juga menjadikan tokonya sebagai sekretariat DPC Tuban yang mana memfasilitasi anggota ataupun pelaku UMKM di Kabupaten Tuban untuk menitipkan produk-produknya. 

“Karena kondisi dan banyak permintaan akhirnya diwujudkan ini. Tujuannya memang ingin membantu sesama pelaku UMKM untuk bangkit dari pandemi,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, meskipun jumlah produk oleh-oleh dari para pelaku UMKM di Tuban tidak terlalu banyak, namun paling tidak hal tersebut bisa membantu ibu-ibu rumah tangga, terlebih yang belum memiliki toko untuk menyalurkan produk mereka ke masyarakat.

“Setiap produk ini kurang lebih mereka menitipkan 5 biji, karena biar sama-sama tidak membebani mereka juga,” ungkapnya.

Meskipun saat ini pandemi belum selesai, bahkan terdapat varian Omicron yang kasusnya mulai kembali naik, Rudi mengatakan sedikit-demi sedikit usahanya mulai meningkat lagi.

“Walaupun kalau dibandingkan sebelum pandemi masih jauh, tapi setidaknya sekarang hajatan juga sudah mulai ada lagi. Sudah banyak yang divaksin juga, semoga cepat selesai pandemi,” harapnya.[din/ono]