Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Buku karya Ahmad Adirin berjudul "Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora" sudah laku terjual hampir seribu eksemplar kurang dari satu bulan. Kini, buku setebal 125 halaman ini telah proses untuk naik cetak kedua kalinya lantaran tingkat pemesanan terbilang cukup tinggi.
Isi yang dibahas cukup greget, yaitu fakta-fakta terkait dugaan penyimpangan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Blora, memburu dalang E-Warong fiktif, gerak cepat aparat penegak hukum untuk mengusut persoalan hingga pemecahan kasus dan solusinya.
“Ini juga sudah mau cetak kedua kalinya dan ternyata antusias peminat buku ini cukup tinggi, baik kalangan pelajar sampai para politisi dan pemangku kebijakan,” kata Ahmad Adirin, jurnalis Liputan6.com ketika mempromosikan bukunya di Tuban, Senin (17/1/2022).
Menurutnya, buku ini juga telah terdistribusikan ke Mabes Polri, Staf Kepresidenan, Kantor Kementerian Sosial dan lainnya.
“Teman saya yang di Swedia (Eropa) juga telah pesan buku,” ungkapnya.
Ia mengaku, kenapa tim memilih promosi buka di wilayah Tuban karena kasus serupa pernah terjadi di Bumi Ronggolawe. Dimana, saat itu Mensos Tri Rismaharini marah-marah ketika mengetahui persoalan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Tuban.
“Kita berharap kejadian serupa yang tertulis di buku ini tidak terjadi di daerah lain, dan ini menjadi bahan untuk evaluasi para pemangku kebijakan untuk lebih baik,” jelas pria kelahiran Blora, Jawa Tengah.
Antusias untuk membeli buku ini juga dirasakan masyarakat dan kalangan mahasiswa Tuban. Hal tersebut disampaikan Imam salah satu mahasiswa asal Tuban.
“Bagus isinya dan enak dibaca, karena bahasa yang disampaikan santai,” ungkap salah satu mahasiswa asal Tuban.
Sebatas diketahui, buku terbitan pertama ini dikemas dengan bahasa santai dan enak dibaca oleh semua kalangan. Pasalnya, penyusunan buku tersebut melibatkan wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro, dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban.
Uniknya lagi, buka ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak salah satunya dengan testimoni positif berasal dari Poengky Indarti, Komisioner Kompolnas Republik Indonesia. Kemudian prakata buku langsung dari Indraza Marzuki Rais, Ombudsman Republik Indonesia, dan sambutan buku Harun Mahbub Billah Redaktur Pelaksana Liputan6.com.[ali/ono]