Waspada! 223 Anak dan Remaja Tuban Terjangkit Demam Berdarah

 

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Selain varian baru Covid-19 Omicron, masyarakat di Kabupaten Tuban juga harus mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD). Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes), selama tahun 2021 sampai sekarang sudah ada 223 kasus DB yang tersebar di 20 kecamatan.

Atiek Supartiningsih, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tuban mengatakan, ratusan kasus DBD di Tuban rata-rata menyerang anak-anak dan remaja. Atas penanganan yang cepat dan tepat, tidak ada korban DB yang sampai meninggal dunia.

"Jumlah kasus untuk tahun 2021 sebanyak 223 kasus dan tersebar di semua kecamatan. Mulai terjadi peningkatan kasus sekitar bulan Oktober atau saat dimulainya musim penghujan," kata Atiek kepada Reporter blokTuban.com, Rabu (5/1/2022).

Upaya yang paling efektif supaya tidak terjangkit demam berdarah adalah pencegahan terjadinya DBD. Dapat melalui sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat untuk selalu melakukan tindakan pencegahan terjadinya DBD.

Ia mengingatkan kepada orang tua untuk tidak abai dan terlambat membawa anak atau anggota keluarganya bila terjangkit DB. Masyarakat dapat mencegah DBD melalui gerakan 3M plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

Untuk selanjutnya adalah mencegah perkembangan nyamuk dengan cara memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian dalam kamar, dan menaburkan bubuk larvaside pada penampungan air.

"Kami terus mengimbau masyarakat jangan terlambat mencegah DBD dengan 3M plus," serunya.

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) di lama tubankab.bps.go.id, tahun 2019 kasus DBD di Tuban tercatat 398 orang, dan turun pada tahun 2018 sebanyak 153 kasus. Tahun 2019 Kecamatan Rengel menjadi sebaran terbanyak kasus demam berdarah dengan 53 kasus, dan 33 kasus di Parengan terbanyak di 2018.

Sekadar diketahui, penyebab demam bedarah adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan nyamuk menggigit manusia, maka bisa mengantarkan virus tersebut ke dalam tubuh. Aedes Aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.

Nyamuk tersebut biasanya bekerja dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit pada malam hari. Sekaligus menyukai tempat gelap dan sejuk, sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas. [ali/col]