Reporter : Ali Imron/Anang Febri
blokTuban.com - Jembatan yang membentang di atas Kali Kening menghubungkan Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban dan Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro longsor pada Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 19.00 Wib.
Sebelum longsor, wilayah di Tuban selatan diguyur hujan lebat. Aliran listrik PLN pun padam. Seiring naiknya debit air, menyebabkan tanah di pondasi jembatan ambrol tak kuat menahan laju air dari hulu Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Tim blokTuban.com yang siaran langsung di lokasi kejadian memantau, akses jembatan langsung ditutup untuk kendaraan roda empat demi keselamatan. Roda dua seperti motor, sepeda ontel, hingga pejalan kaki masih diijinkan melintas.
Pantauan hingga pukul 11.00 Wib, Jumat (3/12/2021), baik warga Selogabus maupun Trucuk bekerjasama mengamankan wilayah masing-masing. Setiap pemuda memiliki peran ada yang sebagai flagman atau pemberi isyarat untuk kendaraan, dan ada pula yang bertugas memberitahu pemilik kendaraan roda empat untuk mencari jalur alternatif.
Warga Trucuk yang paling terdampak adalah Uswatun Mukharomah (34). Seorang wiraswasta tersebut rumahnya nyaris longsor dan hanya tersisa beberapa meter dari anak Sungai Bengawan Solo.
"Rencananya jembatan Kali Kening ini mau dilebarkan, tapi musim hujan sudah tiba dan akibatnya longsor/ambrol," kata Uswatun kepada blokTuban.com.
Ia berharap segera ada perhatian khusus dari pejabat terkait, supaya potensi longsor di sekitar jembatan Kali Kening tersebut dapat diminimalisir. Selain itu, jika debit air sungai turun, proyek dapat kembali dikerjakan sesuai jadwal.
Perlu diketahui, muara Kali Kening langsung di Sungai Bengawan Solo. Data yang dihimpun dari WAG Info Bencana Tuban, Tinggi Muka Air (TMA) di Bojonegoro 10.35 meter, dan Babat 4.80 meter. Sementara sampai siang ini TMA masih di bawah Siaga Hijau (SH). [ali/feb/ono]