Usai Musibah Perahu Tenggela, Tambangan Gemblo Sepi

Reporter : M. Anang Febri

blokTuban.com – Pasca peristiwa perahu penyeberangan atau tambangan Gemblo turut Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel  tenggelam, tempat penambangan ini ditutup. Warga sekitar Bengawan Solo memilih akses tambangan lain yang terdekat sebagai alternatifnya.

Tampak di lokasi bekas tambangan penyeberangan perahu dari Rengel ke Kanor, Bojonegoro itu begitu sepi. Hanya ada aktivitas warga yang lalu lalang, sedikit pedagang makanan-minuman, juga aktivitas penambang pasir tradisonal yang tak jarang.

"Sejak kejadian perahu tenggelam itu ya sepi Mas. Warga kalau mau ke seberang ya lewat tambangan atau penyeberangan perahu lain," ucap Mardan, warga sekitar tambangan Gemblo kepada blokTuban.com, Jumat (26/11/2021).

Ia menambahkan, biasanya warga yang beraktivitas antara Rengel dan Kanor, memilih untuk mencari titik penyeberangan lain terdekat. Entah itu tambangan di Kecamatan Rengel atau di Kecamatan Soko, yang berseberangan dengan wilayah Kanor Bojonegoro.

"Kalau sungainya sedang besar dan banjir, lebih baik putar lewat jalur darat saja. Kalau airnya standart ya lebih enak pakai tambangan perahu, karena lebih dekat Mas," ucap Arif, warga Kecamatan Grabagan yang mengurungkan niatnya memakai jasa perahu tambangan karena Bengawan Solo tengah meluap.

Soal kejadian perahu tenggelam yang membuat banyak orang jadi was-was untuk pakai jasa perahu lagi. Ia mengaku tak takut menyeberangi sungai terpanjang di Pulau Jawa ini. Karena hal mendesak dan urusan pekerjaan mematahkan kekhawatiran.

"Kalau takut nyeberang pakai perahu, lebih baik gak usah dipaksakan. Lebih baik putar dengan rute lebih jauh gak masalah. Harus pandai jaga keselamatan, karena yang nyeberang sungai paling tidak harus bisa renang," katanya. [feb/ono]