BEMO Sebagai Produk Inovasi Desa Bejagung Bangkitkan Perekonomian Saat Pandemi

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Situasi Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya perubahan pada banyak hal, terlebih pada aspek kesehatan dan ekonomi. Banyak masyarakat yang mengeluhkan tingkat pendapatannya menurun selama terjadi Pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pemerintah pusat, daerah, bahkan desa tentunya tidak tinggal diam dan terus berinovasi untuk dapat membangkitkan ekonomi warganya. Salah satunya adalah Pemerintah Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban yang sejak adanya Pandemi Covid-19 satu tahun lalu membuat suatu produk inovasi baru untuk membantu membangkitkan ekonomi para warganya, yakni Bejagung Market Online (BEMO).

Aang Sutan selaku Kepala Desa Bejagung menjelaskan bahwa inovasi tersebut berangkat dari keprihatinan pemerintah desa terhadap warga Desa Bejagung yang sangat terdampak dengan adanya pandemi.

“Saat pandemi satu tahun yang lalu, semua dagangan sepi, sekolah tutup, akses mau kemana-mana nggak bisa, jadi saya munculkan ide untuk berjualan secara online. Mungkin di desa-desa lain belum ada yang seperti BEMO,” terangnya saat ditemui Reporter blokTuban.com pada Jumat (12/11/21).

Ia melanjutkan, dalam Bejagung Market Online tersebut prinsipnya perputaran uangnya harus untuk warga Desa Bejagung sendiri, sehingga para pedagang, dan penyedia bahan harus dari warga Desa Bejagung.

BEMO tersebut menampung seluruh penjual baik barang maupun jasa milik warga Desa Bejagung, yang mana 60% dari 168 anggotanya dari sektor kuliner. Aang juga menyampaikan bahwa adanya Bejagung Market online ini juga meningkatkan silaturahmi antar warganya.

“Awalnya mereka nggak tahu kalau ternyata ada tetangganya sendiri yang jualan berbagai produk, tapi karena adanya ini bisa saling tahu,” jelasnya.

Adanya market online tersebut omzet yang dihasilkan para penjual bisa lebih meningkat. Aang mengaku pemerintah desa tidak mengambil keuntungan apapun, melainkan memang hanya memfasilitasi para warga Desa Bejagung bekerja di saat sulit seperti sekarang yang ternyata memiliki dampak baik dan inovasi tersebut berjalan dengan lancar.

“Kendala ya ada beberapa, seperti misalnya produk yang sama dengan harga berbeda, tapi kan semuanya sudah ada pangsa pasarnya sendiri,” ungkapnya.

Kepala Desa Bejagung tersebut juga mengatakan bahwa BEMO ternyata menginspirasi desa-desa lain, bahkan warga desa yang lain ingin bergabung.

“Banyak yang ingin bergabung, tapi tidak bisa karena ini private, penjual, dan penyedia bahan harus warga Desa Bejagung. Kalau pembeli nggak masalah dari mana saja,” pungkasnya. [din/sas]