Kiat Sukses Mulai Usaha Jadi Barista

Reporter : M. Anang Febri

blokTuban.com - Siapa yang setiap pagi bahkan setiap hari minum kopi? Ya, mayoritas dari masyarakat Indonesia pasti suka ngopi. Namun dibalik boomingnya minuman pengantar semangat aktivitas itu, ada barista handal di belakangnya.

Barista, atau si ahli pembuat minuman kopi yang ada di kafe maupun kedai kopi ini punya teknik dan jam terbang khusus sehingga mampu menyajikan nuansa kopi kepada para konsumen. Tak sedikit pula para barista yang sukses dengan membuka kedai kopi atau kafe di daerah dan kotanya masing-masing.

Pada acara pelatihan barista yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, di kawasan Bumi Perkemahan Lanjar Maibit, Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Agus Andi Subroto membagikan kiat sukses memulau usaha barista.

"Pertama, jangan mikir, jangan ngitung," kata Agus Andi kepada para peserta pelatihan barista, Senin (18/10/2021).

Mengapa demikian? Dia menjelaskan, bahwa setelah mendapatkan bekal ilmu dan praktik langsung pada pelatihan barista, harus segera dieksekusi.

Membuka usaha kafe maupun kedai kopi sebenarnya sederhana. Peralatan utamanya pun ringkas. Hanya perlu cangkir, gelas, lepek kecil, kopi, gula, dan mulailah menyeduh.

Tak kalah pentingnya juga, yaitu mental percaya diri. Ilmu dari pelatihan barista yang diprakarsai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur ini harus didasari semangat dan rasa optimis, berikut pelayanan ekstra dari si calon pemilik usaha.

"Kalau sudah eksekusi, baru mantapakan bagaimana modal untuk menambah peralatan penunjang dan fasilitas. Keluar dari sini, buka lapak. Silakan bkin kopi sepenuh hati," begitu ungkapan pemateri pengantar wirausaha dengan bersemangat.

Ia menekankan, jika keyakinan diri bahwa the champion adalah anda sendiri, bukan orang lain. Maka penggunaan otak kiri harus ditanggalkan sementara, dan harus menguatkan otak kanan sebagai mainset memotivasi diri.

Praktek dan pelatihan barista kemudian dipaparkan oleh Fahmi beserta Bintar probo dari kampus Universitas Brawijaya. Mulai dari bincang kopi, jenis peralatan barista, dan tekniknya disampaikan detail disertai praktek langsung.

Selain itu, di lokasi yang sama juga digelar pelatihan batik yang didominasi peserta perempuan. Pelatihan barista dan batik dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur ini membawa tema Sinando, alias Sinau Nang nDeso (belajar di desa). Selain dari Kecamatan Rengel dan sekitarnya, pelatihan ini juga dihadiri peserta dari Kabupaten Lamongan. [feb/sas].