Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Bagi orang yang ingin memulai suatu usaha, memang harus pandai untuk mencari sebuah peluang yang bisa menguntungkan baginya.
Entah itu usaha yang banyak dilakukan oleh orang ataupun masih jarang dilakukan.
Atus salah satu warga Sejuwet Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban ini misalnya, ia membudidayakan jamur tiram karena peluangnya besar. Hal ini dikarenakan di daerah tempatnya tinggal masih belum ada orang yang membudidayakan jamur.
Ia mengaku bahwa dengan dirinya membudidayakan jamur menjadikannya lebih banyak belajar dan juga memiliki pengalaman yang sebelumnya belum ia dapatkan. Suhu udara, kelembapan, dan juga jenis-jenis penyakit yang menyebabkan jamur tersebut tidak tumbuh terus ia perhatikan.
Perempuan berusia 23 tahun tersebut mengatakan bahwa kesulitannya dalam membudidayakan jamur yaitu ketika musim kemarau dan juga ketika baglog dihinggapi ulat dan guram yang mengakibatkan jamur gagal tumbuh.
Atus membudidayakan jamur sejak 1 tahun yang lalu, ia biasa menjual jamur-jamur miliknya secara online.
"Setengah kilo harganya Rp10.000," ucapnya saat ditemui ditempat budidaya jamur miliknya pada Minggu (19/09/2021).
Biasanya Atus membeli baglog tempat jamur tumbuh dengan harga sekisar Rp2.300 per biji dan baklok tersebut mempunyai masa tumbuh sekitar 3 bulan lamanya. Baklok tersebut biasa tumbuh sekisar 30 hingga 40 hari setelah pembeliannya.
Jamur Tiram tersebut biasanya tumbuh setiap 15 hari sekali dan membutuhkan tempat yang lembab, oleh karena itu biasanya Atus menyirami jamur-jamur miliknya dengan air agar suhu udara ditempat pembudidayaan Jamur miliknya tetap lembab dan tidak kering. [sav/lis]