Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com - Bagi orang luar daerah Tuban, istilah pelas mungkin menjadi hal yang asing. Makanan yang berbahan dasar dari jagung muda tersebut seringkali lebih dikenal dengan sebutan dadar jagung atau bakwan jagung, namun orang Tuban menyebutnya pelas.
Pelas pedas di Tuban dapat ditemukan di Kecamatan Palang. Pada dasarnya pelas Palang tidak berbeda dengan pelas pada umumnya, hanya memiliki cita rasa pedas yang khas.
“Ciri khas pelas Palang ya sama aja, cuma ada yang enak ada yang nggak. Di sini paling enak, paling pedas,” ujar Kastri, penjual Pelas Palang paling tua di Palang, Kamis (16/9/2021).
Pelas Palang Bu Kastri terletak di Jalan Raya Dandeles, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Persisnya, jualannya di depan rumah dengan pintu warna kuning yang terletak di sebelah gang dan sebuah counter handphone, jika dari arah Tuban kota warungnya terletak di kanan jalan.
Kastri sudah berjualan pelas puluhan tahun yang lalu, bersama dua saudaranya yakni Ngatemi dan Tun. Di era tersebut tidak ada penjual pelas selain dirinya. Tahun berapa persisnya dirinya sudah lupa, tapi diperkirakan usahanya itu sudah berlangsung 30 tahun lebih.
“Dulu yang jual pelas Palang aku tok. Lupa udah berapa puluh tahun yang lalu, paling 30 tahunan lebih ya ada. Sekarang sekitar sini aja ada 6 atau 7 yang jual pelas," katanya.
Proses pembuatan pelas, lanjut Kastri masih dilakukan dengan cara yang tradisional, jagungnya diiris kecil-kecil, kemudian ditumbuk dan baru diuleg, semua bumbunya juga dihaluskan dengan ulegan.
“Rasanya kalau nggak diuleg beda, semuanya nguleg sendiri. Nggak enak kalau diselep,” ujarnya.
Harga pelas Palang yang dijualnya saat ini yakni Rp1.000/per biji. Dulunya satu pelas dijual dari Rp200, Rp500, sekarang Rp 1.000. Ia mulai berjualan pukul 5 sore hingga pukul 9 malam, akan tetapi jika sudah habis sebelum jam 9 maka akan tutup lebih cepat dan pembeli mulai berdatangan setelah maghrib.
“Ramainya setelah maghrib biasanya, kadang pas mau tutup juga nggak karu-karuan yang beli," bebernya.
Dalam sehari jika ramai pembeli Kastri bisa menghabiskan 3 sampai 4 karung jagung, satu karungnya kurang lebih 15 kilogra. Pembeli pelas Kastri tidak hanya dari sekitar Tuban, namun dari berbagai daerah seperti Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan lainya.
Selain itu, Kastri juga sering menerima pesanan pelas hingga ratusan biji.
“Kemarin ada yang pesen 100 ada juga yang pesen 200. Pak Huda (mantan Bupati Tuban) juga pernah pesen di sini dulu buat acara, anak buahnya yang kesini,” sambungnya.
Atik, salah satu pembeli pelas Palang asal Ngaglik Desa Karangagung juga mengaku sering membeli pelas Palang di tempat Kastri.
“Kadang-kadang kalau lagi mampir ke Palang sering beli pelas di sini,” tutupnya. [dina/ono]