Reporter : Elma Yuliana
blokTuban.com - Pelepah pohon pisang mungkin hanya seonggok sampah yang akan dibuang oleh kebanyakan orang. Tetapi siapa yang sangka, limbah yang dulu dianggap tidak berguna sekarang dapat dimanfaatkan dan menjadi sumber uang.
Salah satu perempuan di Kabupaten Tuban yang mendulang uang dari pelepah pisang adalah Benita (33 Tahun). Ibu rumah tangga di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang ini menekuni sebagai pengrajin pelepah pisang sejak tahun 2019 atau sebelum pandemic Covid-19 melanda wilayahnya.
Dalam kurun waktu tersebut, ia belajar otodidak dari melimpahnya pelepah pisang yang terbuang sia-sia di sekitar rumahnya. Dari limbah itulah, kemudian tercetus ide untuk membuat kerajinan dan secara perlahan tetangga terdekat juga mengikuti langkahnya.
“Satu hari bisa menghasilkan 2-3 bal atau sekitar 20 kilo kerajinan yang selanjutnya dijual ke pengepul,” kata Benita saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/9/2021).
Dikatakan perempuan ini, untuk harga satu bal nya sekitar RP4.000 hingga 5.000 per kilogramnya sesuai dengan kualitas pelepah pisang yang digunakan.
Dalam prosesnya, tidak semua pelepah pisang dapat dimanfaatkan. Pelepah pisang yang sobek atau berlubang tidak bisa diolah karena kulitasnya jelek.
“Kalau kulitasnya bagus itu sangat kering dan tidak sobek ataupun rusak”, ucapnya.
Sebagai pengrajin pelepah pisang setengah jadi, Benita mengaku membutuhkan pemasaran/penjualan dan binaan agar bisa menjadikan sebuah kerajinan yang jadi bukan hanya sekedar bahannya saja.
Kendati demikian, ia merasa senang melakukan pekerjaan tersebut karena bisa tetap di rumah dan disela waktu dapat merawat anak dan suami. Terpenting, dirinya juga masih bisa menjalankan kesibukan mengruus rumah tangga dan menghasilkan tambahan dari kerajinan pelepah pisang.
“Kendala saya yaitu pemasaran dan binaan,” ungkapnya.
Sebagai ibu rumah tangga ia tergolong sangat gemar membuat kerajinan tersebut. Membiasakan hidup mandiri dan mengisi waktu luangnnya untuk menambah penghasilan adalah jalan yang dipilihnya. Hal itu dibuktikan dengan hasil kerajinannya. [Elma/ dy]