Reporter: Savira
blokTuban.com – Sayuran hidroponik merupakan jenis sayur-sayuran yang ditanam dengan media air, tanpa menggunakan media tanah.
Saat ini sudah banyak masyarakat yang menanam sayuran hidroponik, salah satunya adalah Saiful warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Pria berusia 34 tahun ini mulai menanam sayuran hidroponik sekitar enam tahun yang lalu.
“Tahun 2015 itu awal saya berkecimpung di dunia hidroponik,” ungkapnya saat ditemui di lokasi tanam hidroponik.
Bukan hanya hobi, Saiful menanam sayuran hidroponik karena memanfaatkan lahan kosong yang ada di samping rumahnya. Pertama karena perkarangan rumah yang kosong kemudian dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Kendala yang dihadapi Saiful pada saat ia berkecimpung di dunia hidroponik, yaitu modal awal yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Bahkan dirinya mengaku permulaan menanam sayuran hidroponik butuh biaya mahal.
“Kita beli pompa air, beli selang, itu peralatan awalnya yang mahal,” ucapnya
Saiful menjual sayuran hidroponik miliknya di supermarket-supermarket yang ada di Surabaya, dan bekerja sama dengan petani hidroponik lainnya. Baginya cukup sulit menjual sayuran hidroponik di pasar tradisional, selain karena harganya yang lebih mahal. Masyarakat desa belum mengetahui manfaat yang terkadung di sayuran Hidroponik, berbeda dengan perkotaan.
Warga sekitar masih belum mengetahui manfaat tanaman hidroponik apa. Oleh karena itu, ia sebagai pihak petani terus mencoba memberikan paparan.
Harga jual sayuran hidroponik memang lebih mahal dibandingkan sayuran pada umumnya. Karena selain proses tanamnya yang rumit manfaat yang terkandung dalam sayuran hidroponik sangat banyak.
“Harga jualnya per packing tergantung jenis sayurannya, kalo sawi-sawian saya jual 7.000, kalo selada 8.000 sampai 9.000 tergantung jenis bibitnya,”ucapnya.
Di pekarangan samping rumahnya Saiful, ada berbagai sayuran hidroponik. Seperti Selada Romaine, Selada Kriting, Caisim, Pakcoy, Samhong, dan juga Thailand. Dulunya juga banyak yang ditanam seperti bayam dan seledri, tapi saat ini lebih difokuskan ke pemasarannya.[sav/ono]