Mie yamin menjadi salah satu olahan mie yang cukup populer di tengah masyarakat. Biasanya, mie yamin terbuat dari mi kuning yang direbus dan umumnya disajikan dengan topping tambahan seperti potongan daging ayam.
Dibalik sebuah kesuksesan pasti selalu ada perjuangan. Itulah kata yang tepat untuk Darmaun. Berkat keuletannya, kini pria asal Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban tersebut sukses sebagai pembudidaya jamur tiram.
Kondisi cuaca panas ekstrem yang terjadi saat ini, menjadi problem tersendiri, bagi pembudidaya jamur tiram. Sebab, di musim kemarau tantangan dan resikonya cenderung lebih besar. Pasalnya, sifat dari tumbuhan jamur membutuhkan udara yang sejuk dan kelembapannya harus selalu terjaga.
Dalam proses budidaya jamur tiram, para pembudidaya juga harus melakukan perawatan terhadap baglog jamur. Pertumbuhan jamur cukup rentan terhadap hama penyakit terlebih di musim hujan, sehingga menyebabkan jamur mati ataupun tumbuh tidak normal.
Musim penghujan rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para pembudidaya jamur tiram. Pasalnya saat musim penghujan tiba, hasil produksi dari jamur bisa meningkat dengan pesat dibandingkan musim kemarau.
Budidaya jamur tiram memang usaha yang cukup menjajikan untuk dicoba. Selain keuntungan yang menggiurkan, usaha ini juga mudah untuk dijalani. Pembudidaya jamur tiram saat ini tidak perlu susah-susah untuk membuat bibit sendiri, lantaran bibit jamur bisa dibeli dalam bentuk baglog.
Tak heran, jika saat ini budidaya jamur tiram semakin populer di Indonesia dan sudah banyak masyarakat yang ikut melakoninya, termasuk masyarakat di Kabupaten Tuban. Salah satu pembudidaya Jamur Tiram asal Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang ialah Isma Alfiatus Shofi.