#blokTubanTV
Budidaya Jamur, Sarjana Hukum Untung Puluhan Juta Per Bulan
Budidaya Jamur, Sarjana Hukum Untung Puluhan Juta Per Bulan
Budidaya Jamur, Sarjana Hukum Untung Puluhan Juta Per Bulan
Awalnya Dicibir Tetangga, Lulusan Sarjana Hukum Sukses Jadi Petani Jamur
Setiap air laut surut, Selamet (50), warga kelurahan Sukolilo bersama 6 temannya mencari tiram di balik batu-batu karang yang ada di pinggir laut.
Rozikin (23), seorang warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban yang merupakan wilayah Ring I PT. Semen Gresik dan Ring I PT. Holcim Tuban Plant mencoba berwirausaha mengembangkan budidaya jamur tiram.
Jumlah permintaan jarum tiram di wilayah Tuban bagian barat semakin meningkat. Bahkan diungkapkan salah satu petani jamur di desa Sidohasri, Kecamatan Kenduruan sering kuwalahan melayani permintaan konsumen.
Aly Duchroiny (29), pemuda lajang asal Dusun Mbecok, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, memanfaatkan bekas lahan tambang batu kapur untuk budidaya jamur tiram.
Beberapa usaha kerap kali mengalami kendala dalam produksi. Tidak terkecuali usaha budidaya jamur tiram. Cuaca dan hama tikus menjadi tantangan bagi para pelaku usaha jamur yang berada di Desa/Kecamatan Rengel.
Adalah A.Yuri (65) warga Desa/ Kecamatan Rengel memulai usaha budidaya jamur tiram putih sembilan tahun lalu dengan modal Rp5 juta, kini dalam sehari ia mampu menghasilkan pendapatan kotor satu hari Rp4 juta lebih.
Usaha budidaya jamur tiram putih memiliki prospek menjanjikan. Hal demikian yang dilakukan A.Yuri (65) untuk mempertahankan bisnis budidaya jamur yang ia geluti sejak 2007 silam.