Pernah Gagal 5 Kali, Darmaun Pembudidaya Jamur Tiram di Tuban Kini Beromset Puluhan Juta

Oleh : Nurul Mu’affah

 

blokTuban.com - Dibalik sebuah kesuksesan pasti selalu ada perjuangan. Itulah kata yang tepat untuk Darmaun. Berkat keuletannya, kini pria asal Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban tersebut sukses sebagai pembudidaya jamur tiram.

Usaha yang dilakoninya sejak 2015 tersebut kini membuahkan hasil puluhan juta rupiah setiap bulannya. Saat ditemui blokTuban.com di rumahnya, Kamis (19/10/2023) menjelaskan, ia mengawali budidaya jamur tiram berawal dari pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan anak perusahaan PT. Semen Indonesia.

“Dulu itu, ring I dapat Corporate Social Responsibility (CSR) PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia. Itu ke sini ngasih kelompok Ring I itu untuk beli bibit jamur sama dikasih rumahnya,” jelasnya.

Nanik, istri Darmaun menambahkan bahwa awal mula mereka memulai bisnis jamur ini hanya dilakoni dengan Darmaun, sang suami namun sekarang ia sudah memiliki 4 orang karyawan. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya pernah gagal 5x dalam membuat bibit jamur, lalu ia membeli buku untuk belajar membuat bibit jamur hingga kini berhasil membuat bibit sendiri.

“ Dulunya itu beli bibit ke Madiun, habis itu belajar sampek bisa beli buku Unpad (Universitas Padjajaran), ya gagal terus sampe 5x baru bisa,” Jelasnya.

Adapun bahan pembuatan budidaya jamur tiram, dirinya menjelaskan tahapannya mulai dari pembuatan bahan baglog yang terdiri dari serbuk kayu, bekatul, tepung biji-bijian, kapur, dan air. Kemudian langkah selanjutnya dikompos selama sehari lalu di-packing dalam baglog. Ia juga mengatakan per harinya bisa menjual 15-20 Kg jamur dengan harga Rp.20.000/Kg. 

Tak hanya jamur mentah, ia juga menjual berbagai kuliner olahan jamur seperti pepes jamur, sate jamur dan jamur chrispy. Penjualan jamur miliknya tak hanya di Tuban saja, tetapi juga dipasarkan hingga ke luar kota seperti Lamongan, dan Bojonegoro. Dari hasil bisnis jamur ini, Darmaun dan istrinya dapat meraup omset 10 jutaan per bulan. [Rul/Ali]