Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pencarian dua orang anak buah kapal (ABK) dari Kapal Motor (KM) Barokah asal Palang Tuban dihentikan, sejak Sabtu (25/8/2018) lalu. Hal itu dilakukan oleh tim Basarnas Semarang lantaran berdasarkan tenggat waktu yang sudah melebih batas.
Kendati begitu, menurut pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Basarnas Semarang tetap akan melakukan pemantauan dan koordinasi ke siaga dan terintegrasi dengan stasiun radio pantai ( SROP) Jepara, Semarang, Karimun Jawa, dan Rembang.
"Meskipun sudah dihentikan pencarian Warsholin (33) dan Maskur (59), tim Basarnas akan tetap memantau," terang Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono.
Sementara itu, berdasarkan wawancara wartawan media blokTuban.com dengan kepala Desa Palang pada hari ini, Rabu (29/8/2018), nelayan yang tenggelam di perairan Bawean, Gresik itu belum ada kabar ditemukan.
"Hingga saat ini belum ditemukan, pencarian masih nihil," ucap Kepala Desa Palang, Abdul Manan.
Diberitakan sebelumnya, posisi tenggelam KM Barokah sekitar 60 mil dari desa Palang atau barat daya Pulau Bawean, pada Kamis (16/8/2018) petang. Kapal nelayan tersebut diketahui membawa ABK 18 orang.
Yang dinyatakan selamat berjumlah 16 orang. Sementara 2 orang hilang dan belum ditemukan sampai hari ini.
Menurut pengakuan ABK yang selamat, KM Barokah tenggelam saat perjalanan pulang. Nahasnya pipa as kapal bocor lalu air laut masuk ke kapal dari lubang yang bocor.
Selanjutnya, semua ABK berusaha menutup lubang serta mengguras air laut yang sudah masuk k edalam kapal. Namun upaya dari ABK tersebut gagal lantaran ombak laut sangat tinggi serta air laut yang masuk cukup deras, sehingga membuat KM bermuatan kurang lebih 10 ton hasil tangkapan laut itu tenggelam. [rof/lis]