Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com- Suasana tenang, nyaman, dan aman dari berbagai ancaman adalah suatu hal yang pasti diharapkan oleh setiap warga negara. Segala bentuk macam peraturan beserta himbauan pun diterapkan di masing daerah, demi mewujudkan hal tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Minohorejo, Kecamatan Widang ini misalnya. Memasuki tiap wilayah atau tempat tertentu, terdapat sebuah papan imbauan yang ditujukan pada masyarakat umum.
"Mohon Maaf! Pemulung, Pengemis, Pengamen, Pemburu dilarang Masuk" begitulah bunyi tulisan yang berada diarea masuk Dusun Pancur-Minohorejo dengan pertanda Pemdes Minohorejo.
Kepala Desa (Kades) Minohorejo, Muhamad Zainul Arifin dalam hal itu menjelaskan tentang bagaimana awal poster tersebut ditujukan pada masyarakat umum. Tak dipungkiri, kejadian-kejadian tak diinginkan bisa saja terjadi ketika ada niat dalam kesempatan tertentu oleh oknum tak bertanggung jawab. Gagasan itulah yang memunculkan antisipasi dengan imbauan poster.
"Dulu, di sekitaran pemakaman desa sini kan banyak jenis burung. Ketika itu ramai dijaring dan diburu masyarakat dari luar sini, kita kasihan," terang Zainul Arifin berbicara soal perburuan liar.
Lebih lanjut, Kades yang ramah itu juga menambahkan bahwa semakin hari keberadaan satwa jenis burung yang dulunya banyak beragam, kini burung-burung itu mulai langka dijumpai.
"Selebihnya, seperti pengemis, pemulung dan pengamen tak masalah jika masuk ke desa ini. Asal tak malam hari," tambahnya kepada blokTuban.com, Rabu (4/7/2018).
Soal pengamen, sambung Kades yang akrab disapa Arif, pihaknya beranggapan bahwa kebanyakan dari hasil Ngamen yang mayoritasnya dilakukan usia remaja hanya dibuat mabuk-mabukan tanpa hal positif sedikit pun.
"Menghindari hal negatif, kita selalu upayakan yang terbaik," tandas Kades Minorejo menegaskan. [feb/col]